geografi lingkungan

Khoirunnas anfa'uhum linnas

Minggu, 25 Desember 2011

TINGKATAN MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

 Allah mengatakan dalam firmannya:

Kemudian Kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di antara hamba-hamba kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. yang demikian itu adalah karunia yang amat besar”.(Al-Fathir : 32)

Dalam ayat ini Allah membagi tingkatan seorang hamba itu menjadi 3 tingkatan:
 
1.Menganiaya diri mereka sendiri
Menganiaya diri mereka sendiri adalah seorang hamba yang bermaksiat kepada tuhannya, meninggalkan apa yang Allah perintahkan atau mengerjakan apa yang dilarang Allah swt. Hamba ini sangat sedikit sekali untuk mencapai kebaikan untuk akhiratnya, yang mana dengan kebaikan ini dia bisa mendapatkan keselamatan.akan tetapi bukan kebaikan yang bertambah malahan keburukan yang terus bertambah dari apa yang dia lakukan.manusia ini adalah seorang muslim tapi dia tidak meningkatkan amal sholehnya bahkan amal keburukannnya lebih berat dari pada amal kebaikannya.

Allah mengatakan dalam firmannya:

Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, Maka Itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat kami”.(Al-`araf ayat 9)

Manusia dalam tingkatan ini dibagi menjadi 3 kategori:
a. dzolim terhadap diri mereka sendiri dengan mengikuti syahwatnya dan tidak ta`at kepada Allah
b. dzolim terhadap saudaranya yang lain dan tidak memberikan hak-hak mereka
c. dzolim kepada tuhannya dengan sedikit sekali beribadah kepadaNYA

Semua golongan ini akan masuk surga pada akhirnya karena mereka hanya bermaksiat kepada Allah dan bertauhid kepada Allah. meskipun mereka terlebih dahulu dilemparkan kedalam neraka untuk membersihkan kotoran-kotoran yang melekat dalam diri mereka, kemudian baru dimasukan kedalam surga Allah.Wallahu`alam.

Adapun apabila mereka dzolim terhadap diri mereka sendiri dan kepada Allah dengan sedikit beribadah kepadanya, Allah akan mengampuni mereka apabila mereka bertaubat kepada Allah.sedangkan dzolim terhadap sesama saudaranya dan tidak memberikan hak-hak mereka,tidak cukup bertaubat kepada Allah saja akan tetapi hendaklah hamba ini meminta keridhoan dan meminta ma`af kepada saudara yang dia sakiti.apabila hal ini tidak dia lakukan maka kebaikan nya pada hari kiamat akan berpindah kepada saudara yang dia sakiti atau kepada saudara yang dia ambil hak-hak mereka.

2. Pertengahan ( kebaikan dan keburukannya sama )
Pertengahan ialah orang-orang yang kebaikannya berbanding dengan kesalahannya. Adapun contoh manusia ini adalah mereka melaksanakan apa yang Allah perintahkan kepadanya baik itu sholat fardhu diawal waktu, zakat, shaum, haji akan tetapi mereka tidak melakukan amalan sunnah dari ibadah-ibadah serta dzikir-dzikir dan amalan-amalan sunnah yang menguntungkan baginya,ketika tiba waktu-waktu yang Allah perintahkan kepadanya, dia melakukan keta`atan itu dan tidak meninggalkan hak-hak Allah, dan tidak juga mendzolimi saudaranya dan mengambil hak mereka. Kemudian dia pun pergi untuk mencari rezki yang telah dihalalkan oleh Allah baginya,kemudian kembali dari mencari rezki itu, dan melakukan amalan-amalan yang Allah perintahkan kepadanya. tetapi dia tidak melakukan amalan-amalan sunnah yang meningkatkan keimanannnya kepada Allah.manusia golongan ini termasuk golongan yang baik.

Allah mengatakan dalam firmannya:

Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah,dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira”.

3. Berlomba-lomba dalam kebaikan
Manusia golongan ini adalah mereka yang mendekatkan diri kepada Allah baik mengerjakan fardhuNya dan sunnahNya,meninggalkan apa yang diharamkan oleh Allah,dan hal-hal yang dimakruhkan oleh Allah,mereka juga banyak dalam beramal sholeh,mereka mendengarkan firman-firman Allah dan mengikuti kebaikan yang ada didalamnya,mereka mengetahui Allah dengan hati mereka dan menyaksikan dengan gaib ruh-ruh mereka dengan menyembunyikan rahasia-rahasia yang ada pada mereka dan mengisi hati mereka dengan kecintaan kepada Allah dan terus-terus berdzikir kepada Allah,dan melupakan apa yang selain Allah,Allah mengatakan dalam firmannya:

“Maka dia memperoleh ketenteraman dan rezki serta jannah kenikmatan”.(Al-waqi`ah ayat 89).

Manusia golongan ini disebut juga dengan golongan muqarrobin.mereka menghidupkan sunnah Rasulullah, Rasulullah mengatakan dalam sabdanya:”Barang siapa yang menghidupkan sunnahku sugguh telah menghidupkan aku dan barang siapa yang menghidupkan aku sugguh dia bersamaku didalam surga”.(HR.Muslim).

Adapun yang paling jelas manusia yang menempuh jalan para muqarrabin dimulai dari awal sampai akhirnya, dari hadits qudsi yang mana Rasulullah saw bersabda: “Dari Abu Hurairah radhiAllohu ‘anhu ia berkata: telah bersabda Rasulullah shalalahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya Alloh telah berfirman: Barangsiapa yang memusuhi Waliku maka sesungguhnya Aku telah menyatakan perang kepadanya, dan tidaklah seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya, dan senantiasa seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya.

Jika Aku mencintainya jadilah aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, dan sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan sebagai tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Dan jika ia meminta (sesuatu) kepadaKu pasti Aku akan memberinya, dan jika ia memohon perlindungan dariKu pasti Aku akan melindunginya”.(HR.Bukhari)

0 comments:

Posting Komentar