geografi lingkungan

Khoirunnas anfa'uhum linnas

Minggu, 25 Desember 2011

Trenggalek “Swarm Earthquake” (Gerumbulan Gempa)

Biasanya kita mengenal gempa diawali dengan gempa utama (main shock) yang diikuti oleh gempa susulan (after shock). Gempa utama memiliki kekuatan 2-3 kali skala Richter dari gempa susulannya. Jumlah gempa utama ya satu saja, sedangkan jumlah gempa susulan akan jauh lebih banyak dan tentusaja, sangat tergantung besarnya gempa utama. Dibawah ini gempa utama di Adaman (Gempa-tsunami Aceh) yang terjadi mulai Desember 2004.


Gempa Aceh ini berkekuatan ~9 M, dan susulannya terus berdentuman hingga beberapa bulan kemudian.
Gerumbulan gempa (Swarm Earthquake)
 
Namun ada kalanya gempa terjadi secara beruntun tanpa diawali gempa utama. Gempa  adalah episode dengan banyak gempa bumi di mana gempa terbesar tidak terjadi pada awal episode dan di mana gempa bumi terbesar adalah tidak substansial lebih besar dari gempa bumi lain yang terjadi setelahnya. Gerumbulan gempa umumnya berlanjut selama beberapa minggu, bulan, atau bahkan lebih lama, tanpa terjadinya suatu peristiwa secara substansial lebih besar. Gempa kawanan kadang-kadang (tetapi tidak selalu) menunjukkan aktivitas gunung berapi. Kawanan Gempa juga dapat terjadi di darat, dalam berbagai konfigurasi geologi dan tektonik.

Di Andaman, sebelah utara Aceh, juga terjadi gerumbulan gempa ini duabulan setelah gempa aceh. Gerumbulan gempa ini terjadi mungkin akibat aktifitas sesar Andaman yang memicu terjadinya gerumbulan gempa (swarm earthquake). 

Gerumbulan gempa (swarm earthquake) di Andaman.Terjadi setelah gempa besar di Aceh.
Gerumbulan gempa biasanya memiliki magnitud atau kekuatan hanya sekitar 2-3M, sehingga tidak dirasakan oleh orang yang berada jauh dari lokasi gempa dan tidak akan merambat jauh.

Trenggalek Swarm Earthquake

Sebuah kejadian gerumbulan gempa juga terjadi beberapa waktu lalu di bulan Februari 2011 di sekitar Trenggalek, Jawa Timur. Gempa-gempa ini dilaporkan oleh penduduk dan sudah diteliti sebagai penelitian awal oleh BMKG.


Pengamatan gempa selama beberapahari di Trenggalek oleh BMKG.
Ukuran gempa ini hanya 2-3M. Gempa ukuran sekecil ini tidak menyebabkan gempa susulan. Hanya dirasakan oleh orang-orang yang berada disekitar episenter (pusat getaran).

Menurut BMKG kekuatan getaran terbesar hasil pengamatan di Kampak, adalah 3.2 SR (Skala Richter) terjadi pada tgl. 16 Pebruari 2011, pusat gempa berada pada: 8.00 LS- 111.78 BT, +- 20.5 Km Timur Laut Timahan, dirasakan pada skala Intensitas II MMI. BMKG melalui Pusat Gempa Nasional merilis bahwa: Tanggal 10 Pebruari 2011, terjadi gempabumi dengan parameter: Kekuatan 2.6 SR, waktu 22 46 49 WIB, lokasi 7.90LS-111.63BT (31 Km Tenggara Madiun), kedalaman 10 Km, dirasakan di Trenggalek dan Ponorogo I-II MMI.

Karena pada umumnya Kekuatan getaran di Kec. Kampak selama survey ≤ 3 SR dan efek getaran (Intensitas) yang ditimbulkan, secara empiris antara I–II MMI artinya bhw: dikelompokkan pada tingkat bahaya RENDAH, dan getaran yang dirasakan juga bersifat lokal, hanya daerah yang berdekatan dengan sumber getaran yang dapat merasakan efeknya.
Penyebaran episenter gerumbulan gempa Trenggalek. Melampar dari Baratdaya-Timurlaut.
Gerumbulan gempa atau Swarm Earthquake biasanya berhubungan dengan aktifitas magmatik, atau aktifitas gunungapi, walaupun tidak selalu seperti yang kita lihat di Andaman Sumatera diatas. Namun dapat dilihat di peta diatas, bahwa lokasinya tidak berada didekat sebuah gunungapi aktif. Itulas sebabnya ada yang mengatakan kemungkinan besar gerumbulan gempa ini berasosiasi dengan aktifitas tektonik. Yang manakah kalau memang aktifitas tektonik ?

Perhatikan dengan patahan-patahan yang membelah Pulau Jawa di bawah ini
Peta Patahan Pulau Jawa
Kalau di plotkan pada gambar dibawah, maka titik-titik gerumbulan gempa (swarm earthquake) di Trenggalek ini. Gerumbulan gempa=gempa kecil di Trenggalek ini berada disebelah timur dan memanjang sejajar disepanjang dengan Sesar Grindulu (Pacitan). 

Semoga saja adanya gempa-gempa kecil seperti ini menggugah kita di Indonesia untuk selalu waspada dengan melakukan penelitian kegempaan di Indonesia. Tentunya sebelum kecolongan seperti gempa Jogja tahun 2006 itu, kan ? Misalnya perlu untuk menjawab pertanyaan, apakah mungkin swarm ini menunjukkan bahwa patahan Grindulu merupakan patahan aktif ? … Nah ini perlu dijawab dengan riset kegempaan yang benar seperti yang selalu dinyatakan Pak Danny Hilman.

Gempa-gempa tipe lain.

Sebenernya kalau kita mempelajari gempa, ada banyak istilah dan fenomena yang berhubungan dengan bergoyang dan bergetarnyanya tanah ini. Kita mengenal beberapa istilah jenis dan macam ragam Gempa Tektonik, Gempa Vulkanik, TremorSwarm earthquake, dan juga ada Slow Earthquake !
 
Referensi : http://rovicky.wordpress.com 

0 comments:

Posting Komentar