geografi lingkungan

Khoirunnas anfa'uhum linnas

Kamis, 24 November 2011

Kajian Hidrogeomorfologi Mataair (spring water)

Mataair  (spring)  adalah pemusatan keluarnya airtanah yang muncul di permukaan tanah sebagai arus dari aliran airtanah (Tolman, 1937). Menurut Bryan (1919) dalam Todd (1980), berdasarkan sebab terjadinya mataair diklasifikasikan menjadi 2, yaitu: mataair yang dihasilkan oleh tenaga non gravitasi  (non gravitational spring)  dan mataair yang dihasilkan oleh tenaga gravitasi (gravitational spring). Mataair yang dihasilkan oleh tenaga non gravitasi meliputi: mataair vulkanik, mataair celah, mataair hangat, dan mataair panas.

Paparan Sunda dan Paparan Sahul

Secara fisiografis wilayah Indonesia dibatasi  di sebelah selatan oleh suatu palung laut dalam yang memanjang dan dapat diikuti mulai dari  Burma-Andaman-Sumatra-Jawa hingga ke Kepulauan Banda di bagian Timur Indonesia, yang merupakan jalur penekukan dan penyusupan lempeng Hindia-Australia ke bawah lempeng Asia Tenggara.  Antara Indonesia bagian timur dan barat, terdapat perbedaan fisiografis yang mencolok.  Di Indonesia bagian barat terdapat busur-busur kepulauan, yang dibatasi oleh lautan dengan kedalaman rata-rata berkisar antara 200 meter dan membentuk suatu paparan yang luas yang dikenal dengan Sundaland.
Gambar 1. Peta Indonesia. sebagai negara kepulauan, sebelah barat terdiri dari pulau-pulau seperti Sumatera, Jawa, dan Kalimantan yang dipisahkan oleh laut dangkal, pulau-pulau Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara yang dipisahkan oleh laut dalam, dan Papua yang dengan benua Australia dipisahkan oleh laut dangkal

Fisiografi palung Jawa dan fenomena gunung bawah-laut

Pulau Jawa merupakan bagian dari suatu busur kepulauan yang dikenal sebagai busur Sunda (Sunda arc) yang terletak di tepi Asia Tenggara dan terbentang mulai dari kepulauan Andaman-Nicobar di barat sampai busur Banda (Timor) di timur. Busur Sunda merupakan busur kepulauan hasil dari interaksi lempeng samudera (disini lempeng India-Australia yang bergerak ke utara dengan kecepatan 7 cm/tahun ) yang menunjam di bawah lempeng benua (disini Lempeng Eurasia) (Gambar-1 A).

Tips-Trik Survival

Mampu tidaknya mengatasi keadaan survival tergantung sepenuhnya pada tiga aspek yaitu mental,pengetahuan, dan peralatan

Untuk mengatasi masalah mental dapat berpegang pada kunci singkatan dari kata survival, dapat diartikan sebagai berikut :
1.    Sadarilah dengan sungguh-sungguh situasimu
2.    Untung malang tergantung pada ketenanganmu
3.    Rasa takut dan panik harus dikuasai
4.    Vakum/kekosongan melanda, harus segera diisi olehmu
5.    Ingat di mana kita berada
6.    Viva/hidup, hargailah olehmu
7.    Adat istiadat setempat patut diikuti, selama tidak melanggar aturan agamamu
8.    Latihlah diri dan belajarlah selalu

Jumat, 18 November 2011

Proses Pembentukan Minyak bumi


Siklus Karbon
Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya. Karena saya adalah seorang chemist, maka pendekatan yang saya lakukan lebih banyak kepada aspek kimianya daripada dari aspek geologi. Pemahaman tentang proses pembentukan minyak bumi akan diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk menginterpretasikan hasil identifikasi. Ada banyak hipotesa tentang terbentuknya minyak bumi yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :

Plume Tectonics dan Kisah Terdapatnya Intan

Dibawah ini ada sebuah tulisan menarik dari Pak Awang H Satyanatentang Plume Tectonic dan keterdapatan Intan.

Banyak yang berpikiran bahwa Intan yang isinya Carbon merupakan proses metamorfose dari batubara tingkat tinggi. Mengharapkan bahwa bila mendapatkan antracite nantinya akan ketemu juga intan karena intan merupakan proses kelanjutannya. Namun kenyataannya keterdapatan intan berasosiasi dengan intrusive breccia. Atau dalam kehidupan sehari-hari merupakan sebuah cerobong gunung api.
Bagaimana kisah keterdapatan intan ini ? Silahkan diresapi dibawah ini.

Binatang-Binatang Purba

Sekilas tentang Periode Permian

Periode Permian berlangsung 290-248 juta tahun yang lalu dan merupakan periode terakhir dari Era Paleozoikum. Peralihan antara era Paleozoikum dan Mesozoikum terjadi pada akhir era Permian sebagai pengakuan atas kepunahan massal terbesar yang tercatat dalam sejarah kehidupan di Bumi. Hal ini mempengaruhi banyak kelompok organisme dalam lingkungan yang berbeda dan sangat berpengaruh kepada masyarakat laut yang menyebabkan kepunahan sebagian besar invertebrata laut dari waktu. Beberapa kelompok yang selamat dari kepunahan Permian sangat sedikit, tetapi mereka tidak pernah lagi mencapai dominasi ekologis yang pernah mereka miliki, membuka jalan bagi kelompok lain kehidupan laut. Di darat, kepunahan yang relatif lebih kecil dari diapsids dan synapsids membersihkan jalan bagi bentuk-bentuk lain untuk mendominasi, dan menyebabkan apa yang disebut "Zaman Dinosaurus". Selain itu, hutan besar tanaman pakis seperti bergeser ke gymnosperma, tanaman dengan keturunan mereka ditutupi di dalam benih. Tumbuhan runjung modern, yaitu gymnosperma yang paling akrab saat ini, pertama kali muncul dalam catatan fosil dari periode Permian. Secara keseluruhan, Permian adalah waktu yang terakhir untuk beberapa organisme dan merupakan titik penting bagi organisme lain, dan kehidupan di bumi tidak pernah sama lagi.

Alat-alat Meteorologi


TERMOMETER AIR RAKSA
termo-analog
Fungsi Termometer Air Raksa
Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Thermometer analog bisa juga disebut sebagai thermometer manual, karena cara pembacaannya
masih manual. Penggunaan air raksa sebagai bahan utama thermometer karena koefisien muai air raksa terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu hampir selalu sama. Namun ada juga beberapa termometer keluarga mengandung alkohol dengan tambahan pewarna merah.Termometer ini lebih aman dan mudah untuk dibaca.]

Coral reef response to global warming: paper collections

This is a list of papers on coral response to global warming and the ocean acidification. The list is not complete, and will most likely be updated in the future in order to make it more thorough and more representative.

Sea-surface temperature and thermal stress in the Coral Triangle over the past two decades – (Penaflor et al.) (2009)  “Increasing ocean temperature has become one of the major concerns in recent times with reports of various related ecological impacts becoming commonplace. One of the more notable is the increased frequency of mass coral bleaching worldwide. This study focuses on the Coral Triangle region and utilizes the National Oceanic and Atmospheric Administration-Coral Reef Watch (NOAACRW) satellite-derived sea surface temperature (SST) and Degree Heating Weeks (DHW) products to investigate changes in the thermal regime of the Coral Triangle waters between 1985 and 2006. Results show an upward trend in SST during this period with an average rate of 0.2C/ decade. However, warming within this region is not uniform, and the waters of the northern and eastern parts of the Coral Triangle are warming fastest. Areas in the eastern part have experienced more thermal stress events, and these stress events appear to be more likely during a La Nina.” Penaflor et al, Coral Reefs (2009) 28:841–850. [full text]

Jenis-Jenis Awan


1. Awan rendah ( Low )
Stratokumulus, awan Nimbostratus dan awan Stratus masuk ke klasifikasi awan rendah, letaknya kurang dari 3000 m dari permukaan bumi. Awan stratokumulus kelihatan kasar, awan Nimbostratus warnanya gelap dan memiliki lapisan lapisan jelas, disebut juga awan hujan, sedangkan awan Stratus terletak di bagian langit rendah, tebal dan berwarna kelabu.

Kamis, 17 November 2011

Ekowisata

I. LATARBELAKANG
Lindberg, (2002), memberikan gambaran tentang Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar di dunia. World Travel and Tourism Council pada tahun 1998 menyebutkan bahwa sektor pariwisata memiliki pertumbuhan yang cukup besar yaitu 4 persen per tahun dan menyumbang sekitar 11,6 persen pada GDP dunia. Pada tahun yang sama, sektor pariwisata telah mampu menyerap 9,4 persen dari total lapangan pekerjaan sektor ini atau sama dengan 230,8 juta pekerjaan baru. Sedangkan untuk Indonesia, pada dasawarsa terakhir industri pariwisata telah berkembang dengan pesat dan telah menjadi industri yang menjadi, andalan bagi devisa negara terutama pada masa krisis. Pada tahun 2000 sektor pariwisata telah menyumbang sebesar 9,27 persen dad GNP Indonesia dan telah menyerap hampir 8 persen dari seluruh jumlah tenaga kerja (Menparda, 2000). Namun demikian, kebijakan pembangunan pariwisata yang telah dilakukan lebih mengutamakan manfaat ekonomi sehingga mengakibatkan terabaikannya pelestarian lingkungan dan terpinggirkannya penduduk lokal (Siregar, 2001).
Terjadinya kasus penurunan kualitas biodiversity, penetrasi budaya komunitas lokal oleh budaya asing dibeberapa tempat di Indonesia, telah dituding oleh berbagai kalangan sebagai akibat dari kegiatan pariwisata masal. Sehingga hal tersebut telah mengundang banyak protes terutama dari kalangan konservasionis. 

Selasa, 15 November 2011

Meteorologi dan Klimatologi


Cuaca (weather) dan iklim (climate) dinyatakan dengan besaran unsur fisika atmosfer yang selanjutnya disebut unsur cuaca atau unsur iklim yang terdiri dari penerimaan radiasi matahari (kerapatan flukas pada permukaan datar di permukaan bumi), lama penyinaran matahari, suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, kecepatan dan arah angin, penutupan awan, presipitasi (embun, hujan, salju) dan evaporasi/evapotranspirasi.
Cuaca adalah kondisi sesaat dari keadaan atmosfer, serta perubahan dalam jangka pendek (kurang dari satu jam hingga 24 jam) di suatu tempat tertentu di bumi. Nilai cuaca dapat dinyatakan dalam bentuk kualitatif (tanpa besaran angka) dan kuantitaif.

Hidrologi

Air menutupi 70% permukaan bumi
Hidrologi (berasal dari Bahasa Yunani: Yδρoλoγια, Yδωρ+Λoγos,Hydrologia, "ilmu air") adalah cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh Bumi, termasuk siklus hidrologidan sumber daya air. Orang yang ahli dalam bidang hidrologi disebut hidrolog, bekerja dalam bidang ilmu bumi dan ilmu lingkungan, serta teknik sipil danteknik lingkungan.
Domain hidrologi meliputi hidrometeorologihidrologi air-permukaan,hidrogeologi, manajemen limbah dan kualitas air, dimana air memiliki peranan penting. Oseanografi dan meteorologi tidak termasuk karena air hanya satu dari aspek penting lainnya.
Penelitian Hidrologi juga memiliki kegunaan lebih lanjut bagi teknik lingkungan, kebijakan lingkungan, serta perencanaan. Hidrologi juga mempelajari perilakuhujan terutama meliputi periode ulang curah hujan karena berkaitan dengan perhitungan banjir serta rencana untuk setiap bangunan teknik sipil antara lain bendung, bendungan dan jembatan.

Pemanfaatan Penginderaan Jauh

PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH

Alat Interpretasi Citra

ALAT INTERPRETASI CITRA

Dalam melakukan interpretasi citra, digunakan berbagai alat yang meliputi alat pengamat, alat pengukur obyek pada citra, alat pemindahan data intrepretasi Citra, serta alat Analisis digital.

Interpretasi Citra

INTERPRETASI CITRA

Interpretasi citra adalah perbuatan mengkaji foto udara dan atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi obyek dan menilai arti pentingnya obyek tersebut. (Estes dan Simonett dalam Sutanto, 1994:7)

CITRA PENGINDERAAN JAUH

CITRA PENGINDERAAN JAUH

Menurut Hornby (Sutanto, 1994:6), citra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau oleh sensor lainnya.

Sejarah Geologi Menentukan Kekayaan Hayati

Mengapa terdapat wilayah-wilayah biogeografi yang berbeda-beda di Bumi ini ? 
Kuncinya terletak pada geologi dan iklim di Bumi kita yang terus berubah (Whitmore, 1981; 1987). Maka, sejarah geologi dan paleoklimatologi akan menentukan asal muasal kekayaan hayati. Nusantara secara geologi dibentuk oleh perbenturan dua massa fragmen benua : Laurasia di utara dan Gondwana di selatan. Sejarahnya dimulai ketika bagian benua selatan Gondwana retak dan terapung ke utara pada sekitar 140 juta tahun yang lalu (tyl) (ujung Yura). Tumbuhan berbunga telah mulai berevolusi pada saat Benua Gondwana terdisintegrasi. Baik flora maupun fauna dapat mencapai Nusantara tanpa perlu menyeberangi air melalui tiga rute : Laurasia, Gondwana via Australia, atau Gondwana via India kemudian diikuti migrasi ke tenggara.

Kajian Dampak Perubahan Iklim terhadap Biodiversitas


Pemanasan global merupakan isu lingkungan hidup yang dapat menyebabkan perubahan iklim global. Perubahan iklim global terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang cukup panjang, antara 50–100 tahun. Walaupun terjadi secara perlahan, perubahan iklim memberikan dampak yang sangat besar pada kehidupan mahluk hidup. Dampak yang terjadi antara lain: mencairnya es di kutub, pergeseran musim, dan peningkatan permukaan air laut. Dampak tersebut memberikan pengaruh terhadap kelangsungan mahluk hidup. 

Fisiografis Pulau Jawa


Pulau Jawa memiliki sifat fisiografi yang khas, dan hal ini disebabkan karena beberapa keadaan. Satu di antaranya adalah iklim tropis, disamping itu ciri-ciri geografisnya disebabkan karena merupakan geosinklinal muda dan jalur orogenesa dengan banyak vulkanisme yang kuat. Karena kekuatan inilah mengakibatkan Pulau Jawa berbentuk memanjang dan sempit.

Rock Climbing


Macam – Macam Batuan
Beberapa batuan yang sering dijumpai yang terutama lokasi dimana sering dijadikan ajang
pemanjatan di Indonesia.

1. Batuan Beku- Andersit,berwarna hitam keabu-abuan massif dan kompak
- Lava Andersit,seperti andersit dan biasanya dijumpai lubang-lubang kecil bekas keluarnya
gas dan dijumpai dengan kesan berlapis
- Breksi lava,menyerupai batu breksi pada umumnya
- Granit,berwarna terang dengan warna dasar putih

Pengetahuan Dasar SURVIVAL



Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu. Dalam hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan yang buruk dan kritis. Sedangkan Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang buruk.


Survival adalah keadaan dimana diperlukan perjuangan untuk bertahan hidup. Survival merupakan kehidupan dengan waktu mendesak untuk melakukan improvisasi yang memungkinkan. Kuncinya adalah menggunakan otak untuk improvisasi. Statistik membuktikan hampir semua situasi survival mempunyai batasan waktu yang singkat hanya 3 hari atau 72 jam bagi orang hilang, dan yang mampu bertahan cukup lama tercatat sangat sedikit sekitar 5 persen itupun karena pengetahuan dan pengalamannya.

Pendakian


A. Pendahuluan
Aktivitas mendaki gunung akhir-akhir ini nampaknya bukan lagi merupakan suatu kegiatan yang langka, artinya tidak lagi hanya dilakukan oleh orang tertentu (yang menamakan diri sebagai kelompok Pencinta Alam, Penjelajah Alam dan semacamnya). Melainkan telah dilakukan oleh orang-orang dari kalangan umum. Namun demikian bukanlah berarti kita bisa menganggap bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas mendaki gunung, menjadi bidang ketrampilan yang mudah dan tidak memiliki dasar pengetahuan teoritis. Didalam pendakian suatu gunung banyak hal-hal yang harus kita ketahui (sebagai seorang pencinta alam) yang berupa : aturan-aturan pendakian, perlengkapan pendakian, persiapan, cara-cara yang baik, untuk mendaki gunung dan lain-lain. Segalanya inilah yang tercakup dalam bidang Mountaineering.

Selasa, 08 November 2011

Melestarikan Lingkungan

Pengelolaan Lingkungan Hidup
Menurut Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dijelaskan  bahwa Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi  kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.

Zoogeografi & Phitogeografi


ZOOGEOGRAFI
Persebaran Fauna Di Dunia
 

Aktivitas Magma di Gunungapi

Letak daratan Indonesia yang berbatasan langsung  dengan 3 lempeng aktif dunia menyebabkan banyaknya jebakan aktivitas magmatis salah satunya berupa gunung berapi. Kira-kira 179 gunung api yang terdapat di negeri ini dan 129 diantaranya masih aktif sampai sekarang. Karena hal inilah maka hampir setiap tahun paling sedikit satu gunungapi melakukan erupsinya. Aktivitas gunung merupakan pencerminan dari aktivitas magma yang terdapat di dalam bumi.

Cekungan Geologi Paparan Sunda


Cekungan Sumatra Utara
Pola geologi dan tatanan stratigrafi regional cekungan Sumatra Utara secara umum telah banyak diketahui berkat hasil aktivitas eksplorasi minyak dan gas alam serta pemetaan bersistem pulau Sumatra dalam skala 1:250.000. Keith (1981) dalam google.co.id/cekungan sumatera membuat pembagian stratigraf Tersier Cekungan Sumatra Utara menjadi tiga kelompok yaitu Kelompok I sebagai fase tektonik, pengangkatan dan pengerosian, berumur Eosen hingga Oligosen Awal. Kelompok II merupakan fase genang laut yang dimulai dengan pembentukan formasi-formasi dari tua ke muda yaitu Formasi Butar, Rampong, Bruksah, Bampo, Peutu dan Formasi Baong. Kelompok III adalah perioda regresif dengan pembentukan kelompok Lhoksukon.

Energi Panas Bumi Indonesia

Wilayah Indonesia mempunyai potensi panasbumi yang sangat besar. Hal ini merupakan dampak positif dari letak Indonesia yang dilalui oleh jalur gunungapi (ring of fire). Sedangkan keberadaan sistem panas bumi umumnya berkaitan erat dengan kegiatan vulkanisme dan magmatisme. Dimana sistem panas bumi biasanya berada daerah busur vulkanik (volcanic arc) dari sistem tektonik lempeng.
Gambar 1. Geothermal Resources

Gua dan Sungai Karst

Kawasan karst pada umumnya terbagi menjadi dua, yaitu eksokarst dan endokarst. Contoh-contoh eksokarst( morfologi permukaan) adalah dolina, uvala, dan polje. Contoh-contoh endokarst (morfologi bawah permukaan) adalah gua, terowongan, sungai bawah tanah, saluran.

Sejarah Geologi Pegunungan Selatan Jawa Timur

BAB I
GEOLOGI UMUM
  1. Fisiografi
Secara umum, fisiografi Jawa Tengah bagian selatan-timur yang meliputi kawasan Gunungapi Merapi, Yogyakarta, Surakarta dan Pegunungan Selatan dapat dibagi menjadi dua zona, yaitu Zona Solo dan Zona Pegunungan Selatan (Bemmelen, 1949) (lihat Gambar 2.1). Zona Solo merupakan bagian dari Zona Depresi Tengah (Central Depression Zone) Pulau Jawa. Zona ini ditempati oleh kerucut G. Merapi (± 2.968 m). Kaki selatan-timur gunungapi tersebut merupakan dataran Yogyakarta-Surakarta ( ± 100 m sampai 150 m) yang tersusun oleh endapan aluvium asal G. Merapi. Di sebelah barat Zona Pegunungan Selatan, dataran Yogyakarta menerus hingga pantai selatan Pulau Jawa, yang melebar dari P. Parangtritis hingga K. Progo. Aliran sungai utama di bagian barat adalah K. Progo dan K. Opak, sedangkan di sebelah timur ialah K. Dengkeng yang merupakan anak sungai Bengawan Solo (Bronto dan Hartono, 2001).
Satuan perbukitan terdapat di selatan Klaten, yaitu Perbukitan Jiwo. Perbukitan ini mempunyai kelerengan antara 40 – 150 dan beda tinggi 125 – 264 m. Beberapa puncak tertinggi di Perbukitan Jiwo adalah G. Jabalkat (± 264 m) di Perbukitan Jiwo bagian barat dan G. Konang (lk. 257 m) di Perbukitan Jiwo bagian timur. Kedua perbukitan tersebut dipisahkan oleh aliran K. Dengkeng. Perbukitan Jiwo tersusun oleh batuan Pra-Tersier hingga Tersier (Surono dkk, 1992).

Gambar 2.1.     Sketsa peta fisiografi sebagian Pulau Jawa dan Madura (modifikasi dari van Bemmelen, 1949).

Petrologi

Struktur dan Komposisi Bumi
Dengan menggunakan bantuan alat-alat teknologi tinggi seperti seismograf, ahli-ahli kebumian mempunyai pandangan baru terhadap bentuk maupun struktur dalam bumi. Data-data yang terekam dalam alat tersebut memberikan keterangan adanya struktur bagian dalam bumi yang berlapis-lapis sepusat (Gambar 1.1) dan juga memberikan gambaran ciri-ciri fisik dari setiap perlapisan bagian dalam bumi (geosfera).

Batuan Metamorf

ANALISIS BATUAN METAMORF
Batuan asal atau batuan induk baik berupa batuan beku, batuan sedimen maupun batuan metamorf dan telah mengalami perubahan mineralogi, tekstur serta struktur sebagai akibat adanya perubahan temperatur (di atas proses diagenesa dan di bawah titik lebur; 200-350oC < T < 650-800oC) dan tekanan yang tinggi (1 atm < P < 10.000 atm) disebut batuan metamorf. Proses metamorfisme tersebut terjadi di dalam bumi pada kedalaman lebih kurang 3 km – 20 km. Winkler (1989) menyatakan bahwasannya proses-proses metamorfisme itu mengubah mineral-mineral suatu batuan pada fase padat karena pengaruh atau respons terhadap kondisi fisika dan kimia di dalam kerak bumi yang berbeda dengan kondisi sebelumnya. Proses-proses tersebut tidak termasuk pelapukan dan diagenesa.

Batuan Sedimen

Pengertian
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang berupa bahan lepas. Hutton (1875; dalam Sanders, 1981) menyatakan Sedimentary rocks are rocks which are formed by the “turning to stone” of sediments and that sediments, in turn, are formed by the breakdown of yet-older rocks. O’Dunn & Sill (1986) menyebutkan sedimentary rocks are formed by the consolidation of sediment : loose materials delivered to depositional sites by water, wind, glaciers, and landslides. They may also be created by the precipitation of CaCO3, silica, salts, and other materials from solution (Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk oleh konsolidasi sedimen, sebagai material lepas, yang terangkut ke lokasi pengendapan oleh air, angin, es dan longsoran gravitasi, gerakan tanah atau tanah longsor. Batuan sedimen juga dapat terbentuk oleh penguapan larutan kalsium karbonat, silika, garam dan material lain. Menurut Tucker (1991), 70 % batuan di permukaan bumi berupa batuan sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak bumi. Ini berarti batuan sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi ketebalannya relatif tipis.

Senin, 07 November 2011

Batuan Beku

Batuan Beku atau igneous rock (igneous=ignis=api) merupakan suat batuan yang terbentuk dari pembekuan magma baik secara ekstrusif (di atas permukaan bumi) maupun intrusif (di dalam permukaan bumi). Proses pendinginan magma ini nantinya akan mempengaruhi tekstur dan struktur batuan beku. Dalam siklus Batuan (Rock cycle), selain terbentuk langsung dari pembekan magma, batuan beku dapat juga terbentuk dari batuan lain seperti batuan metamorf yang megalami peleburan dan pembekuan, lalu dapat juga terbentuk dari batuan sedimen yang telah mengalami “melting” lal mendingin menjadi batuan beku.

Sabtu, 05 November 2011

Asumsi Pergerakan Daratan Muka Bumi (Dulu-Sekarang-Mendatang)

Awalnya dulu bumi hanyalah satu benua besar dan luas yaitu Pangea. Butuh waktu yang sangat lama untuk pergerakan lempeng-lempeng hingga membentuk benua-benua seperti sekarang. Bedasarkanteory-teory pakar geologi, bumi akan selalu mengalami pergeseran pada lempeng dan mengakibatkan perubahan permukaan bumi. Tentunya butuh waktu bertahun-tahun.

Jumat, 04 November 2011

Gumuk Pasir (Sand Dunes)

Pengertian
Gumuk pasir adalah gundukan bukit atau igir dari pasir yang terhembus angin. Gumuk pasir dapat dijumpai pada daerah yang memiliki pasir sebagai material utama, kecepatan angin tinggi untuk mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran pasir, dan permukaan tanah untuk tempat pengendapan pasir, biasanya terbentuk di daerah arid (kering).

Sesar Grindulu Pacitan Dalam Status Waspada

Beberapa waktu lalu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memprediksi, aktivitas gempa yang terjadi di wilayah Ponorogo, Tulungagung hingga Trenggalek akan berdampak sistemik terhadap sesar (patahan) Grindulu, Pacitan. 
Sesar atau patahan Grindulu yang membelah Pacitan


Geomorfologi Daerah Karst (Solusional)

Struktur Geologi Wonogiri

STRUKTUR GEOLOGI WONOGIRI
A.  Gambaran Umum
Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu kabupaten di bagian Selatan Jawa Tengah, yang menempati daerah perbukitan yang cukup luas, tersusun sebagian besar oleh batugamping, batugamping pasiran dan sebagian lagi oleh produk gunungapi. Perkembangan perkotaan umumnya menempati daerah-daerah lembah atau dataran di kaki perbukitan, seperti terlihat di sekitar waduk Gajah Mungkur mulanya sebagai dataran limpah banjir dan lembah antar bukit (http://www.dgtl.esdm.go.id/).

Masa depan Alam Semesta Perspektif Sains

Masa depan Alam Semesta Perspektif Sains


Bermula dari bigbang, alam semesta berkembang dan terus mengembang, segala sesuatu dalam alam semesta merambat memuai, dan gaya tarik (grafitasi) berusaha menariknya kembali. Nasib kita tergantung pada gaya mana yang menang. Tapi akankah itu berlangsung terus?, jika tidak, bagaimana akhirnya?. Untuk menjawab dua pertanyaan terakhir ini para saintis melakukan pemodelan-pemodelan alam semesta. Sejauh ini dikenal ada 4 model alam semesta, tiga diantaranya ditawarkan oleh Friedman.