geografi lingkungan

Khoirunnas anfa'uhum linnas

Minggu, 25 Desember 2011

Temuan Gunung Raksasa Bawah Laut

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX8A0O6hlpx-O7iGaE_2zdmr4dJCPFE6M7pyJnSdp5GG16y-Pw0o7YA7FfyS4ipPQ0txmuakesSQTCHuAnI8Cx1aEmXuzfIs3_agHGzCLmw3NzCzT8UZvbp-NXe4liFPIEKxQX-MaAYtc/s1600/Gunung+laut1.jpg 
“Gunung Kerinci yang tingginya sekitar 3.800 meter dan Gunung Semeru sekitar 3.600 meter kalah dengan gunung yang baru ditemukan di perairan Bengkulu tersebut. Kalau gunung ini memang benar gunung api, maka gunung ini merupakan gunung api terbesar di Indonesia,” kata Kepala PVMBG Badan Geologi, Bandung, Surono.

Lokasi gunung tersebut berada di Palung Sunda di barat daya Sumatera, terletak kira-kira 330 km dari Bengkulu. Tingginya diperkirakan 4.600 meter dengan puncaknya ada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut. Diameternya diperkirakan sekitar 50 km.

Ia memprediksi, gunung api yang ditemukan itu sebelumnya pernah beberapa kali meletus sehingga material-material letusannya membuat gunung itu semakin besar seperti sekarang ini. Menurut Surono, para peneliti harus meneliti lebih lanjut untuk mengetahui kepastian gunung merapi itu, seperti tingkat keaktifan magmanya, memiliki lubang pada bagian atasnya sebagai tempat untuk keluar letusan dan lainnya.

Bila gunung itu merupakan gunung berapi, lanjut Surono, akan sangat berbahaya bila meletus. Gunung api yang berada di tengah laut itu bisa menimbulkan gelombang besar di permukaan laut, bahkan tsunami. Oleh sebab itu, perlu ada perhatian serius dari pemerintah untuk mengantisipasi hal itu.

“Para peneliti juga harus melakukan pengawasan dan pemantauan mengenai kondisi gunung tersebut serta membuat peta rawan bencana di sekitar gunung itu sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Surono memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada para peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral CGG Veritas dan Institut de Physique Globe Paris yang menemukan gunung api raksasa tersebut.

Gelembung keluar dari celah-celah batuan di kawah Banua Wuhu, gunung bawah laut yang berada hanya 300 meter dari sisi barat daya Pulau Mahengetang, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Gunung api di bawah laut hanya ada lima di Indonesia. Sementara ini aktivitas vulkaniknya tidak berbahaya. Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono, hanya ada lima gunung api bawah laut di Indonesia. Di perairan Sulawesi Utara ada Gunung Sub Marine yang meletus tahun 1922 dan Banuawalu (1919). Selain itu, di perairan Banda ada Niuwewerker (1927) dan Emperor of China. Gunung api di bawah laut lainnya adalah Hobal (1999) di perairan Nusa Tenggara Timur.

“Aktivitas mereka sejauh ini tidak berbahaya. Bila sedang aktif biasanya hanya menimbulkan buih air berasap,” katanya.

Menanggapi klaim penemuan gunung api berukuran besar di bawah laut dekat perairan Mentawai, Surono mengatakan, kemungkinan itu bisa saja terjadi. Namun, ia menegaskan, gunung itu belum menjadi bagian dari 129 gunung api Indonesia.

Sumber : http://sains.kompas.com

0 comments:

Posting Komentar