Menarik untuk dilihat klo ternyata hujan “di wilayah kita” ini secara umum dimulai setelah matahari berada di atas ufuk. Kok di bilang “di wilayah kita”? Soalnya “di wilayah kita” yang dimakasud disini ya di tempat kita tinggal yaitu di daratan. Klo tinggalnya di laut berati ga termasuk wilayah kita ya .
coba dilihat deh baik2, klo pas pagi hari hampir seluruh wilayah daratan di Indonesia bening alias putih alias ga ada hujan, pas dah sore, seluruh wilayah daratan indonesia itu gelap gulita alias memiliki hujan lebat.
OK, kita coba lihat mulai dan akhir siklusnya. kita start pagi hari ya, seperti waktu sekolah gitu hehehe… saat jam 7 pagi (lihat gambar pertama pojok kiri, jngan lihat jam UTCnya, itu jam di inggris sono heheh..) hampir seluruh wilayah Indonesia clear dari hujan. saat ini biasanya angin darat masih kencang (angin dari darat ke laut) sehingga awannya ke dorong ke laut, sekalian lihat pada jam 7 pagi tuh hujan banyak terjadi di laut , yang itam2nya banyak di laut, khususnya di laut jawa (antara pulau jawa dan pulau kalimantan. kenapa disini gelap bngat, ya karena di pengaruhi oleh angin darat yang ga hanya dari jawa tetapi juga dari kalimantan… makanya hujan di laut sini sangat deras klo pas pagi hari. trus kita maju lagi ke jam 10. disini hujan di laut dah mulai sedikit berkurang, di darat hujannya kadang dah mulai terjadi. angin laut dah mulai terjadi saat2 jam segini.
jam 1 siang wilayah darat dah mulai gelap, khususnya pulau jawa tuh. laut dah mulai tampak, angin laut dah memainkan perannya dalam membawa awan ke wilayah daratan jam segini. nah saat jam 4 sore, pulau-pualu di indonesia dah benar2 gelap semua. akibat angin laut yang sebelumnya terjadi, efeknya baru terlihat jam segini ini. awan2 yang di bawa tai dah benar2 daam kondisi siap melapaskan air hujan, terjadilah hujan deras jam segini ini. kondisi ini berlanjut sampai jam 10 malam. jadi hati2, klo daerahhnya rawan banjir, jam2 segini ini yang secara umum sering menyebabkan banjir.
setelah lewat jam 10 malam, angin darat kembali berperan dalam menghilangkan awan di darat. awan2 di darat mulai hilang akibat mendinginkan kondisi daratan dan juga berbelaknya arah angin yang menuju kelaut. saat jam segini banyak daerah pantai memiliki hujan yang cukup deras. kondisi ini berlanjut sampai jam jam 4. setelah jam 4 hujan kembali terjadi lautan dan di daratan dah mulai clear lagi… kejadian spt ini terjadi terus menuerus setiap hari…. makanya dinamakan siklus hujan harian
tp ini kejadian pola umum. ga bisa dijadikan patokan klo bakal spt itu hujan terjadi. krn faktor pengendali hujan di indonesia itu banyak dan kompleks. data2 diatas itu menggunakan data huja per 3 jam dari data pengginderaan jauh selama lebih kurang 10 tahun. ini merupakan salah satu kelebihan data hujan dari penginderaan jauh. walaupun belum bisa digunakan nilai hujannya, tp pola hujan harian secara keruangan bisa kita dapatin. kondisi spt diatas tidak bisa kita dapat dari data hujan yang ada di darat, walaupn di darat juga dah ada data hujan dari radar, tp jangkauannya masih terbatas. dari data2 tersebutnya akhir bisalah kita mengira2 spt bagaimana terjadinya hujan secara harian. gambar dibawah adalah ilustrasi bagainama curah hujan harian terjadi untuk wilayah Tropis dan khusunya di pulau Sumatra (Biasutti et al., 2011; Okamoto et al., 2004).
yang mau bermain2 dengan kondisi spt diatas untuk penelitiannya, data TRMM 2A25 dengan resolusi spasial lebih kurang 0.05 derajat atau TRMM 3B42 dengan resolusi spasial 0.25 derajat bisa digunakan. utk bahan bacaan, silahkan baca2 artikel dibawah. semoga tilisan kecil ini berguna..
Bahan Bacaan:
Qian, J-H. 2008. Why Precipitation Is Mostly Concentrated over Islands in the Maritime Continent. Journal of the Atmospheric Sciences 65. 1428–1441. http://dx.doi.org/10.1175/2007JAS2422.1
Biasutti, M., S.E. Yuter, Ca.D. Burleyson, and A.H. Sobel. 2011. Very high resolution rainfall patterns measured by TRMM precipitation radar: seasonal and diurnal cycles. Climate Dynamics http://dx.doi.org/10.1007/s00382-011-1146-6
Okamoto, N., F. Murata, N. Sakurai, H. Hashiguchi, and T. Sribimawati. 2004. Diurnal Land–Sea Rainfall Peak Migration over Sumatera Island, Indonesian Maritime Continent, Observed by TRMM Satellite and Intensive Rawinsonde Soundings. Monthly Weather Review 132, 2021–2039. http://dx.doi.org/10.1175/1520-0493(2004)132%3C2021:DLRPMO%3E2.0.CO;2.
http://mbojo.wordpress.com/my-publication/
0 comments:
Posting Komentar