geografi lingkungan

Khoirunnas anfa'uhum linnas

Minggu, 30 September 2012

Alfred Wegener Hypothesis of Continental Drift

Hipotesis Apungan Benua


Saat perkembangan pembuatan peta dunia pada awal tahun 1900-an, seorang ahli meteorologi dari Jerman, Alfred Wegener mengemukakan sebuah hipotesis tentang Apungan Benua (Hypothesis of Continental Drift). Dia mengemukakan bahwa dulunya ada sebuah super-kontinen, disebutPangaea, yang pecah jutaan tahun yang lalu, kemudian benua-benua pecahannya perlahan bergerak menuju posisinya saat ini dan masih terus bergerak perlahan.

FENOMENA ATMOSFER YANG LANGKA

10 Tempat Terindah Di Filipina

Gunung Pinatubo


Gunung Pinatubo
 merupakan sebuah gunung api aktif yang terletak di pulau LuzonFilipina. Terdapat di perbatasan provinsi ZambalesTarlac, dan Pampanga. secara geografis Pinatubo terletak pada koordinat 15°08′30″N 120°21′00″E.Pinatubo adalah bagian dari rangkaian gunung berapi yang terletak di bagian barat pulau Luzon, yang merupakan zona subduksi akibat penunjaman lempeng Filipina ke bawah lempeng Eurasian di sepanjang Palung Manila. 

Rabu, 19 September 2012

Gempa


Para Seismolog memakai skala Magnitude untuk menyatakan energi yang dilepaskan pada sebuah gempa. Di bawah ini  diberikan efek-efek yang setara pada berbagai rentang magnitude:

Sabtu, 15 September 2012

Hujan dan Seluk-beluknya

Pendahuluan: Air dan Panas

Panas Terpendam (latent heat) untuk setiap perubahan bentuk air. (Diambil dari: http://www.earthsci.org/flood/J_Flood04/wea1/weather_images/latentheat.gif)

Dasar-Dasar Kebumian



Di awal tahun 1960-an, penemuan teori lempeng tektonik membuat revolusi pada ilmu bumi. Sejak saat itu, ilmuwan mulai memeriksa kebenaran dan dan terus membaharui teori ini. Saat ini pengertian bagaimana bumi dibentuk oleh proses lempeng tektonik semakin lebih baik. Sekarang  diketahui, lempeng tektonik secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi hampir semua proses geologi di masa lalu dan masa kini. Secara ekstrim, pengetahuan bagaimana  permukaan bumi bergeser secara terus menerus telah mengubah cara pandang kita terhadap dunia.

Danau Toba


Anda mungkin terkesima dengan keindahan Danau Toba. Dapatkah anda bayangkan sekiranya tidak ada air ditampung di danau tersebut? Sekiranya hal tersebut bisa terjadi, maka anda akan melihat salah satu lubang kaldera raksasa yang pernah ada di bumi!
Gambar-1: Foto Toba dari Satelit (Image courtesy of NASA/GSFC/MITI/ERSDAC/JAROS, and the U.S./Japan ASTER Science Team )


Gunung Krakatau


Sekitar seratus dua puluh tahun yang lalu, pada tanggal 27 Augustus 1883, kepulauan vulkanik Krakatau, di Indonesia, yang merupakan sebuah kepulauan maya yang aktif secara vulkanik meletus dengan sangat dahsyat dan sangat merusak. Erupsi atau letusan ini merupakan salah satu bencana alam yang sangat dahsyat dalam sejarah bumi. Efeknya berpengaruh dalam skala global. Debu halusnya diterbangkan angin ketinggian hingga mencapai New York. Letusannya terdengar hingga 4800 km. Debu vulkanik naik dan tertiup di lapisan atas atmosfir dan mempengaruhi masuknya radiasi matahari dan cuaca bumi selama beberapa tahun.
Gambar Illustrasi Krakatau pada abad -19. Source: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/2a/Krakatoa_01.JPG

Gunung Tambora

  Pada suatu waktu di bulan Juni 1816 yang gelap dan mendung, Lord Byron, Percy Bysshe Shelley dan wanita yang nantinya jadi istrinya, Mary Wollstonecraft berlibur di Danau Jenewa. Mereka bersama beberapa teman mulai membaca cerita-cerita hantu dari Jerman. Suasana sekitar terekam dalam tulisan ciptaan Byron “Darkness”, sebuah puisi naratif dengan setting “sinar matahari  mulai padam” dan “pagi datang dan pergi, datang lagi, dan kemudian menjadi gelap” (“bright sun was extinguish’d” and “Morn came and went—and came, and brought no day.”) Byron kemudian menantang yang lain untuk membuat cerita mereka sendiri. John Polidori menulis The Vampire, dan Mary Wollstonecraft yang nantinya menjadi Mary Shelley mulai menulis “Frankenstein”
Pendahuluan
Letusan terbesar di bumi yang terekam dalam sejarah manusia terjadi sekitar 200 tahun yang lalu di Sumbawa, sebuah kepulauan di Indonesia. Gunung api ini bernama Gunung Tambora dan oleh seorang ahli gunung api dari Universitas Rhode Island, Haraldur Sigurdsson inilah erupsi yang paling banyak diteliti dalam sejarah.
Peta Geografis Tambora. Source: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/0a/Tambora_volc.jpg

DAS (Daerah Aliran Sungai)


Daerah Aliran Sungai (DAS)/Daerah Pengaliran Sungai (DPS) atau drainage basin adalah suatu daerah yang terhampar di sisi kiri dan dan kanan dari suatu aliran sungai, dimana semua anak sungai yang terdapat di sebelah kanan dan kiri sungai bermuara ke dalam suatu sungai induk. Seluruh hujan yang terjadi didalam suatu drainage basin, semua airnya akan mengisi sungai yang terdapat di dalam DAS tersebut. oleh sebab itu, areal DAS juga merupakan daerah tangkapan hujan atau disebut catcment area. Semua air yang mengalir melalui sungai bergerak meninggalkan daerah daerah tangkapan sungai (DAS) dengan atau tampa memperhitungkan jalan yang ditempuh sebelum mencapai limpasan (run off). (Mulyo, 2004).

Tanah (Pedon)

Definisi dan pengertian dari Tanah adalah kumpulan tubuh alam yang menduduki sebagian besar daratan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman dan sebagai tempat mahluk hidup lainnya dalam melangsungkan kehidupannya. Tanah mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh iklim, serta jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu.



 

Kamis, 13 September 2012

Teori Lempeng Tektonik Bukti Nyata Kebenaran Al-Qur'an



Al Qur'an adalah Kitab yang paling banyak dihafalkan manusia di seluruh dunia, secara terperinci Kitab ini menjabarkan banyak sekali tentang tuntunan keimanan yang wajib diikuti oleh seluruh ummat di akhir jaman. Kitab ini juga yang telah mengkhabarkan kisah-kisah ghaib dari generasi manusia ke generasi berikutnya, dari zaman ke zaman, dari apa yang telah dialami ummat-ummat terdahulu dan gambaran tentang keadaan kelak manusia di akhirat, yaitu tempat sejatinya seluruh manusia kembali.

Minggu, 09 September 2012

Kebijaakan Lingkungan Di Indonesia

 
 BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Memasuki era yang modern atau lebih dikenal dengan globalisasi, masalah demi masalah muncul sebagai akibat yang ditimbulkan oleh era tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap makhluk hidup utamanya manusia tidak dapat lepas dari dampak globalisasi tersebut, karena makhluk hiduplah pelaku utama dari kegiatan tersebut. Oleh karena itu, setiap manusia harus senantiasa waspada terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukannya terutama dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan.

Senin, 03 September 2012

Atmosfer dan Fenomena Alam Laiinnya


Dalam kehidupan sehari-hari, istilah atmosfer biasa dikenal sebagai udara yang berada di sekitar kita dengan ketinggian hingga ± 1.000 kilometer. Atmosfer terbentuk sewaktu Bumi ini tumbuh, gas-gas yang terjebak di dalam planetesimal tadi lepas sehingga menyelimuti bola Bumi. Lama-kelamaan, gas oksigen dilepaskan oleh tumbuhan pertama di Bumi sehingga udara di atmosfer purba bertambah tebal hingga saat ini.

Kemarau Panjang Vs (Perubahan Iklim Cs Pemanasan Global)


Rachmat Witoelar, Ketua Harian DNPI (Dewan Nasional Perubahan Iklim), menegaskan bahwa dampak negatif perubahan iklim semakin nyata dan terbukti telah menerpa di Indonesia.  Bukti dan dampak negatif tersebut telah disampaikan melalui the Indonesia Country Report on Climate Variability and Climate Change yang disusun oleh para ahli dari berbagai sektor dan institusi terkait, yang berisi ulasan analitis mengenai dampak perubahan iklim di Indonesia.

Sabtu, 01 September 2012

Sejarah Tambora

LEMPENG TEKTONIK INDONESIA