Tingkat
 kesulitan sungai atau level sungai dalam kegiatan arung jeram dibagi ke
 dalam beberapa kelas atau grade, mulai dari tingkat yang paling mudah 
hingga tingkat yang paling sulit. Berikut ini ciri-ciri dan 
karakteristik sungai yang diurut berdasarkan grade :
![]()  | 
| Lokasi Arung Jeram | 
Grade I
Air
 sungai mengalir tenang dan hanya sesekali diiringi riam kecil. 
Rintangan seperti batu, pusaran air atau air terjun, jarang dijumpai. 
Scouting atau pengintaian untuk menentukan lintasan sepertinya tidak 
perlu dilakukan. Self rescue atau penyelamatan diri relatif sangat mudah
 untuk dilakukan.
Grade II
Terdapat
 ombak pada air sungai, meskipun tidak terlalu tinggi. Terdapat 
rintangan berupa bebatuan, namun jaraknya masih sangat renggang. 
Scouting masih tidak diperlukan dan self rescue pun masih mudah 
dilakukan.
Grade III
Terdapat
 riam-riam yang diiringi gelombang-gelombang yang tidak terduga. 
Dibutuhkan manuver untuk menghindari rintangan. Scouting diperlukan 
untuk membantu menentukan lintasan. Meski self recue bisa dilakukan, 
kadang-kadang dibutuhkan rescue team untuk bersiaga di tepi sungai.
Grade IV
Jeram
 sudah mulai sulit dan mulai sambung menyambung. Gelombang air bisa 
mencapai 2 meter dengan variasi kelokan yang cukup tajam. Letak bebatuan
 cukup berdekatan dengan arus sungai yang liar. Scouting dan manuver 
cepat sangat diperlukan. Potensi terjadinya kecelakaan cukup besar dan 
self rescue sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, kehadiran rescue 
team sangat diperlukan.
Grade V
Riamnya
 panjang dan liar serta sambung-menyambung. Arus lebih deras dan 
jeramnya pun berbahaya. Lintasan dipenuhi oleh batu-batu besar dengan 
ukuran sungai yang sempit. Dibutuhkan manuver cepat dan rumit untuk 
mengarungi sungai di grade ini. Self rescue sudah tidak mungkin 
dilakukan. Apabila terjadi kecelakaan, river rescue sangat sulit 
dilakukan. Scouting harus dilakukan meskipun cenderung sulit.
Grade VI
Inilah
 tipe sungai yang paling sulit untuk diarungi. River rescue sudah tidak 
mungkin dilakukan. Untuk itu, dibutuhkan persiapan yang benar-benar 
matang untuk mengarunginya. Secara umum, sungai dengan karakteristik 
grade VI tidak dianjurkan untuk diarungi oleh para pemula atau anak-anak
 denga umur di bawah 16 tahun, karena pastinya akan menghadapi banyak 
rintangan dan tingkat kecuraman yang sangat ekstrim dan berbahaya, dan 
hanya diperbolehkan dilintasi oleh para peserta arung jeram yang sudah 
berpengalaman serta profesional.
![]()  | 
| Arus Sungai | 
Agar dalam proses pelaksanaan arung jeram bisa berjalan dengan baik, tidak ada salahnya jika mengenal beberapa istilah sungai secara umum, diantaranya :
1.     Main Stream
Main
 stream atau lebih dikenal dengan arus utama, sebuah arus yang paling 
besar diabanding arus-arus lainnya. Arus utama sangat mudah dikenali dan
 biasanya digunakan sebagai jalur pengarungan.
2.     Standing Wave
Standing
 wave merupakan gelombang yang terbentuk akibat adanya perbedaan 
kecepatan arus ketika melewati dasar sungai dengan kemiringan yang 
berbeda pula. Perbedaan kemiringan dasar sungai ini biasanya diakibatkan
 oleh adanya ornamen  di dasar sungai, seperti batu.
3.     Reverse Stream
Reverse
 stream atau arus balik merupakan arus yang berputar ke atas diakibatkan
 adanya perubahan bidang jatuh yang cukup drastis. Dan reverse stream 
terbagi menjadi 3, yaitu :
a. Hole, yaitu arus dari bawah yang berputar ke belakang akibat adanya batu di bawah permukaan yang menghalangi arus.
![]()  | 
| Hydraulic | 
b. Hydraulic, yaitu arus yang berputar dari bawah akibat adanya arus yang turun secara vertikal.
c.
 Back Curling, yaitu arus yang terbentuk akibat pertemuan dasar sungai 
yang terjal dengan dasar sungai yang landai. Sekilas mirip dengan 
standing wave namun memiliki daya balik yang lebih kuat.
4.     Eddies
Eddies
 atau pusaran air merupakan tempat dimana aliran sungai berhenti atau 
mengalir ke atas hulu sungai. Eddies  terbagi menjadi 2 :
a. Midstream Eddies, yaitu pusaran di tengah sungai yang terbentuk akibat adanya rintangan (batu).
b. Shortline Eddies, yaitu pusaran yang terbentuk akibat tikungan, tonjolan atau cekungan di pinggir sungai.
5.     Cushion
Cushion
 merupakan gerak arus sungai berupa ombak dan riak yang terbentuk akibat
 benturan arus sungai dengan bebatuan yang timbul diatas permukaan.
![]()  | 
| Tongue | 
Tongue
 atau lidah arus merupakan arus yang terbentuk akibat adanya dua arus 
yang menabrak rintangan yang mengambang di permukaan.
7.     Pillow
Pillow atau benjolan air merupakan gerak arus yang terbentuk ketika air sungai melewati bebatuan yang dekat dengan permukaan.
8.     Bends
Bends atau belokan sungai merupakan bagian sungai yang berkelok-kelok.
9.     Flat
Flat merupakan gerak arus sungai yang tenang.
10.  Rocks
Rocks atau bebatuan merupakan salah satu ornamen sungai yang muncul ke permukaan air dan mempengaruhi arus sungai.
11.  Strailer
Strailer
 merupakan rintangan yang menghalangi arus utama sehingga menghalangi 
ruang gerak. Strailer dapat berupa pohon tumbang atau ranting.
12.  Undercut
Undercut merupakan rongga yang terbentuk akibat terkikisnya dinding sungai.
13.  Cerukan
Cerukan merupakan bentukan sungai yang terjadi akibat gerusan arus deras. Cerukan biasanya terdapat pada belokan sungai.
14.  Bottle Neck
Bottle
 Neck merupakan penyempitan yang terjadi pada dinding sungai yang 
bentuknya menyerupai leher botol. Bottle Neck menyebabkan arus sungai 
mengalir lebih deras.
15.  Shallows
Shallows atau pendangkalan sungai merupakan penurunan permukaan air akibat semakin melebarnya penampang sungai. 




0 comments:
Posting Komentar