geografi lingkungan

Khoirunnas anfa'uhum linnas

Senin, 18 September 2023

PADAR



Kagumi keindahan pulaunya, pahami riwayat sejarah alam pembentukannya melalui geologi.
Padar, sebuah pulau di kawasan Kepulauan Komodo, Flores, mungkin pulau yang paling banyak muncul fotonya di medsos daripada pulau-pulau lainnya di Kepulauan Komodo. Pulaunya memang unik bentuknya sehingga sangat ikonik bagi wilayah ini dan 'instagramable'.
Orang-orang yang pergi ke sana biasanya akan naik ke bukit yang tinggi di pulau ini lalu berfoto berlatar belakang sebagian pulau ini yang dikelilingi teluk-teluk yang saling berhadapan. Pemandangannya indah sekali, apalagi bila yang mengambil fotonya seorang fotografer.
Tetapi apakah Pulau Padar itu secara geologi, jarang orang mengetahuinya sebab tidak banyak juga yang membahasnya. Kebetulan saya pernah menemani fieldtrip geologi ke beberapa pulau di Kepulauan Komodo itu untuk belajar tentang sedimentasi karbonat/batugamping dan volkanisme bawah laut, berikut ini cerita singkatnya.
---
Pulau-pulau di Nusa Tenggara merekam proses-proses geologi sedimentasi karbonat/ gamping dan volkanisme bawah laut. Itu terjadi dari Miosen Awal, nama suatu waktu geologi pada sekitar 20 juta tahun yang lalu. Pada saat itu, belum ada satu pun pulau muncul di Nusa Tenggara. Tetapi di bawah lautnya terjadi sedimentasi karbonat dan volkanisme bawah laut. Jadi ada lava atau lahar dari erupsi gunungapi bawah laut yang bercampur dengan sedimentasi karbonat. Volkanismenya sendiri bisa saja sebagian muncul sebagai puncak gunungapi di atas laut.
Proses geologi ini berlangsung berulang selama sekitar 15 juta tahun sampai pulau-pulau di Nusa Tenggara muncul di atas laut karena pengangkatan yang berhubungan dengan proses tektonik (gerakan-gerakan geologis di litosfer Bumi). Setelah menjadi pulau-pulau, sedimentasi karbonatnya berhenti sebab sedimentasi karbonat hanya terjadi di bawah laut, tetapi aktivitasnya volkanismenya berlanjut sampai sekarang hanya terjadi di daratan.
Begitupun gugusan kepulauan di wilayah Komodo, Flores. Para geolog telah mendatangi pulau-pulau ini dari zaman Belanda sampai para geolog Indonesia. Mereka meneliti dan memetakan batuan-batuan di wilayah ini, menghasilkan peta geologi permukaan. Peta ini memuat sebaran dan jenis batuan di permukaan, deformasi (lipatan, patahan) yang dialami batuan, dan berbagai fenomena geologi di permukaan.
Peta geologi wilayah Kepulauan Komodo dan Pulau Flores bagian barat telah diterbitkan Direktorat Geologi (sekarang Badan Geologi) sejak 1978 dengan penyusun utama para geolog Nana Ratman dan Aswan Yasin. Dari peta ini dapat dilihat bahwa sebagian besar wilayah Kepulauan Komodo dan Flores bagian barat disusun oleh batuan karbonat dan volkanik bawah laut dari sekitar 20 juta tahun yang lalu. Volkanik daratan yang menyusun bagian selatan wilayah ini baru terjadi pada umur termuda.
Begitupun Pulau Padar. Pulau Padar termasuk pulau yang paling tua di wilayah Kepulauan Komodo dan Flores bagian barat. Ia disusun oleh batuan karbonat dan batuan volkanik bawah laut berumur Miosen Awal (20 juta tahun) yang keduanya saling behubungan bersambungan (menjemari - seperti jari-jari kedua tangan disambungkan) yang menunjukkan bahwa keduanya terjadi bersamaan di tempat yang sama.
---
Pulau Padar yang indah itu dahulu terjadi di bawah laut pada 20 juta tahun yang lalu, kemudian mulai terangkat pada 5 juta tahun yang lalu sampai akhirnya muncul di atas laut sebagai pulau. Tidak seperti pulau-pulau lain di sekitarnya, Pulau Padar tidak menjadi tempat volkanisme daratan pada umur muda. Jadi ketika berjalan di Pulau Padar, lava, lahar, dan gamping/ karbonat terlihat di bukit dan tebingnya.
Kagumi keindahan pulaunya, pahami riwayat sejarah alam pembentukannya melalui geologi.***









1 comments:

Bagaimana dampak geologi Pulau Padar terhadap kehidupan dan ekosistem di pulau tersebut? Visit Us Telkom University
 

Posting Komentar