Lindberg, (2002), memberikan gambaran tentang Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar di dunia. World Travel and Tourism Council pada tahun 1998 menyebutkan bahwa sektor pariwisata memiliki pertumbuhan yang cukup besar yaitu 4 persen per tahun dan menyumbang sekitar 11,6 persen pada GDP dunia. Pada tahun yang sama, sektor pariwisata telah mampu menyerap 9,4 persen dari total lapangan pekerjaan sektor ini atau sama dengan 230,8 juta pekerjaan baru. Sedangkan untuk Indonesia, pada dasawarsa terakhir industri pariwisata telah berkembang dengan pesat dan telah menjadi industri yang menjadi, andalan bagi devisa negara terutama pada masa krisis. Pada tahun 2000 sektor pariwisata telah menyumbang sebesar 9,27 persen dad GNP Indonesia dan telah menyerap hampir 8 persen dari seluruh jumlah tenaga kerja (Menparda, 2000). Namun demikian, kebijakan pembangunan pariwisata yang telah dilakukan lebih mengutamakan manfaat ekonomi sehingga mengakibatkan terabaikannya pelestarian lingkungan dan terpinggirkannya penduduk lokal (Siregar, 2001).
Terjadinya kasus penurunan kualitas biodiversity, penetrasi budaya komunitas lokal oleh budaya asing dibeberapa tempat di Indonesia, telah dituding oleh berbagai kalangan sebagai akibat dari kegiatan pariwisata masal. Sehingga hal tersebut telah mengundang banyak protes terutama dari kalangan konservasionis.