geografi lingkungan

Khoirunnas anfa'uhum linnas

Rabu, 13 April 2011

pemetaan wajib belajar di Kecamatan Karang Gede Kabupaten Boyolali


BAB II
KAJIAN TEORI
A.    Kajian Pustaka
1.      Pengertian Geografi
Sebelum membahas dan membicarakan lebih lanjut tentang faktor-faktor geografi yang mempegaruhi penyediaan fasilitas sekolah dasar di Kecamatan Jebres terlebih dahulu harus mengetahui istilah -istilah geografi dan hal - hal yang terkait di dalamnya.
Istilah geografi berasal dari geographika, oleh tokoh geografi. Erastho thenes (± 230 SM) dalam bukunya Daldjoeni (1985) menyatakan bahwa :
Geografi berasal dari kata - kata "geo" yang berarti bumi, serta "Grapheiri" yang berarti diskription atau tulisan juga lukisan. Jadi geografi adalah pelukisan tentang bumi (the discription of the earth ) atau tulisan tentang bumi (the writing about the earth).
Perumusan yang sederhana itu kemudian mengalami perubahan- perubahan dalam maknanya karena adanya kemajuan zaman dan kegunaan ilmu itu sendiri bagi masyarakat.
Untuk mengetahui perkembangan dan perubahan dalam rumusan dan defmisi geografi maka tidak lepas dari pandangan para ilmuwan dan ahli geografi. Diantaranya Claudius Ptolomeus dalam Daldjoeni (1985) menyatakan "geografi adalah suatu penyajian dengan peta dari sebagian permukaan bumi yang menunjukkan kenampakan umum yang terdapat padanya.
Bintarto dan Surastopo (1987 : 12) mendefinisikan geografi sebagai berikut "Geografi adalah ilmu pengetahuan yang menyatakan atau menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi - fungsi dari unsur - unsur bumi dalam ruangan dan waktu".
Karl Ritter (1779 - 1839) dalam Daldjoeni (1985) menyatakan bahwa "Geography of Study of Barth as the Dwelling Pleace of Man" yang berarti geografi mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia". Selain itu ada yang mendefinisikan geografi sebagai berikut:
Geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara bumi dan manusia. Bumi dan manusia tersebut dapat ditafsirkan sebagai alarn dan manusia disitu bukanlah manusia sebagai individu melainkan sebagai kelompok, karena adaptasinya  terhadap  lingkungan alamnya dilakukan secara kolektif. ........ sedangkan yang dimaksudkan hubungan antara lingkungan alam dan manusia terkandung pengertian bahwa manusia hidup dipengaruhi oleh keadaan alam seperti iklim, tanah, air, sumber daya flora dan fauna (Daldjoeni, 1982: 12-13).

Marine Cadaster Studi Kasus Potensi Taman Laut Di Kabupaten Raja Ampat


BAB I
Kelautan Indonesia

A.   Indonesia Negara Kepulauan
Indonesia telah dikenal dunia sebagai Negara Kepulauan “Archipelogic State” yang memiliki potensi sumberdaya alam dan kekayaan laut yang sangat berpolah.Bahkan banyak Cendekiawan Internasional menyebutkan kawasan perairan laut Indonesia menyebutkan kawasan perairan tropis berdaya dukung alam yang tinggi dengan kemampuan “Mega biodiversity”. Tidak dapat dipungkiri keinginan “interest” negara-negara asing ingin masuk ke perairan Laut Indonesia, baik masuk kegiatan pariwisata bahari, fishing,riset, navigasi dan sebagainya. Pengelolaan sumber kekayaan kelautan selama ini dilaksanakan oleh pelbagai otoritas secara sektoral dan tidak sinergi antara satu instansi dengan instansi lain. Hal ini disebabkan karena landasan kebijakan yang dipergunakan tidak jelas dan cenderung “ego sektor”, bahkan sampai saat ini Indonesia belum memiliki suatu Kebijakan Kelautan “Ocean Policy”. Padahal Kebijakan Kelautan Indonesia “Indonesian Ocean Policy” tersebut dapat dijadikan “frame work” atau rujukan bagi semua “stake holders” yang sangat peduli terhadap pembangunan kelautan di Indonesia. Sudah saatnya Indonesia suatu Negara kepulauan terbesar di dunia dalam gerak pembangunannya berubah dari paradigma“Land based Socio-economic” ke paradigma “ Marine based Socio-economic”. Sumber kekayaan kelautan dan potensi sumberdaya alam dapat dijadikan pilar utama penyangga ekonomi Negara.

Peranan Marine Cadastre Dalam Menyelesaikan Kasus Ambalat Dan Wilayah Rawan Sengketa


Pendahuluan


  1. Pengantar
Kepulauan Indonesia dengan semua perairannya, dipandang oleh bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh, tidak terpisah-pisah satu pulau dengan pulau lainnya. Cara pandang bangsa Indonesia tersebut telah lama dihayati, sehingga dalam menyebut tempat hidupnya atau tumpah darahnya pun digunakan istilah “tanah air”. istilah ini mengandung arti, bahwa bangsa Indonesia tidak pernah memisahkan “tanah“ dan “air“, memiashkan “daratan” dan “lautan”. Daratan dan lautan merupakan satu kesatuan utuh, laut dianggap sebagai pemersatu, bukan sebaagi pemisah antara pulau satu dengan pulaulainnya.

Uranium dalam Perspektif Geografi & Lingkungan

BAB I
PENGENALAN URANIUM
A. Pengertian
Uranium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang U dan nomor atom 92. Sebuah logam berat, beracun, berwarna putih keperakan dan radioaktif alami, uranium termasuk ke seri aktinida (actinide series).Isotopnya 235U digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan senjata nuklir. Uranium biasanya terdapat dalam jumlah kecil di bebatuan, tanah, air, tumbuhan, dan hewan (termasuk manusia).
Uranium-235 adalah isotop uranium yang penting disamping uranium-238. Hanya 0,72% uranium alami adalah uranium-235, yang memiliki waktu paruh 7,038 x 108 tahun. Uranium-235 juga digunakan sebagai sumber utama penghasil neutron dalam reaksi nuklir, yang mana neutron-neutron ditembakkan ke arah uranium-238, dalam hal ini untuk membuat/ memproduksi plutonium.
Uranium-235 dan plutonium-239 digunakan sebagai bahan bakar (fisi nuklir), dalam reaktor nuklir dan bom nuklir. Peristiwa-peristiwa alam dan proses geologi telah membentuk uranium sebagai mineral. Karena mineral tersebut bersifat radioaktif dan untuk mendapatkannya harus melalui proses penggalian dalam tambang, maka uranium seringkali dikenal juga sebagai bahan galian nuklir. Mineral uranium terdapat dalam kerak bumi pada hampir semua jenis batuan, terutama batuan asam seperti granit, dengan kadar 3-4 gram dalam satu ton batuan. Di alam dapat ditemukan lebih dari 100 jenis mineral uranium, antara lain yang terkenal adalah uraninite, pitchblende, coffinite, brannerite, carnatite dan tyuyamunite.

Kamis, 07 April 2011

Etika Lingkungan Hidup

Rabu, 02 Maret 2011

TANTANGAN SARJANA PENDIDIKAN DI ERA PROFEIONALISME GURU

Kualitas pendidikan ditentukan oleh berbagai faktor, salah satu di antaranya adalah guru. Meskipun faktor-faktor lain ikut memepunyai andil dalam merosotnya mutu pendidikan, namun guru merupakan salah satu faktor penentu karena gurulah yang secara terprogram berinteraksi dengan peserta didik dalam proses pmbelajaran.
Berbicar tentang guru, tentu tidak telepas dari citra dan penghargaan kepada guru, pendidikan profesi guru dan kualitas guru yang banyak disorot oleh barbagi pihak, meskipun masih banyak guru yang mendedikasikan dirinya dalam bidang pendidikan karena memang benar-benar menyadari pentingnya pendidikan dan pentingnya peran guru dalam membina generasi penerus yang akan menentukan nasib bangsa dimasa yang akan datang.

NGELOLAAN DAS SECARA TERPADU SEBAGAI UPAYA UNTUK MELESTARIKAN LINGKUNGAN

Pendekatan pengelolaan daerah aliran sungai yang pernah diragukan efektivitasnya kini mulai relevan kembali seiring dengan semakin lajunya degradasi sumber daya alam di daerah aliran sungai. Perubahan situasi, kondisi, dan pergeseran paradigma dalam pengelolaan daerah aliran sungai perlu diikuti dengan teknologi pengelolaan daerah aliran sungai yang sesuai.
Pengelolaan DAS pada dasarnya ditujukan untuk terwujudnya kondisi yang optimal dari sumberdaya vegetasi, tanah dan air sehingga mampu memberi manfaat secara maksimal dan berkesinambungan bagi kesejahteraan manusia. Selain itu pengelolaan DAS dipahami sebagai suatu proses formulasi dan implementasi kegiatan atau program yang bersifat manipulasi sumberdaya alam dan manusia yang terdapat di DAS untuk memperoleh manfaat produksi dan jasa tanpa menyebabkan terjadinya kerusakan sumberdaya air dan tanah, yang dalam hal ini termasuk identifikasi keterkaitan antara tataguna lahan, tanah dan air, dan keterkaitan antara daerah hulu dan hilir suatu DAS (Chay Asdak, 1998).

Gaya Endogen dan Eksogen Apa Manfaatnya!

Semua pasti tahu bahwa Bumi ini tidak statis, tetapi dinamis. Hal itu ditandai dengan -salah satunya- banyaknya siklus di permukaan dan di bawah permukaan Bumi. Diantara siklus-siklus itu antara lain adalah siklus Batuan (Rock Cycle) dan daur Hidrologi (siklus air).
Pertanda lain bahwa bumi itu dinamis adalah adanya pergerakan lempeng bumi relatif terhadap lempeng lainnya. Kita telah mengetahui bahwa kerak Bumi (crust) ini terdiri dari retakan-retakan. Retakan-retakan ini disebut lempeng. Hal ini diungkapkan oleh seorang geologist yang bernama Alfred Wegener dalam teorinya yang bernama Continental Drift Theory (Teori Pengapungan Benua).

POTENSI OBYEK EKOWISATA KAWASAN KARST STUDI KASUS KABUPATEN PACITAN BAGIAN BARAT (KPPA) PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2008


ABSTRAK

Hendrik Boby Hertanto, POTENSI OBYEK EKOWISATA KAWASAN KARST STUDI KASUS KABUPATEN PACITAN BAGIAN BARAT (KPPA) PROPINSI JAWA TIMUR. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, Juli 2009.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengatahui potensi masing-masing obyek ekowisata di kawasan karst bagian barat Kabupaten Pacitan, (2) untuk mengetahui karakteristik wisatawan yang berkunjung ke obyek ekowisata kawasan karst bagian barat Kabupaten Pacitan, (3) untuk mengetahui dukungan pengembangan obyek ekowisata kawasan karst bagian barat Kabupaten Pacitan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kulitatif. Variabel yang menjadi perhatian adalah permintaan dan penawaran. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel kuota atau quota sampling dengan mengambil lima puluh pengunjung, tiga puluh masyarakat disekitar obyek ekowisata dan dua puluh pengelola (Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Pacitan).

Senin, 17 Mei 2010

OSN KEBUMIAN

Alhamdulillaah SMA MTA Juara I OSN Kebumian Tahun 2010 Tingkat Kota Surakarta. Melaju Ke Tingkat Propinsi. Mudah-mudahan Alloh SWT memberi pertolongan Kepada kami. ini foto Persiapan OSN Kebumiian SMAMTA Tahun 2010.