Semua pasti tahu bahwa Bumi ini tidak statis, tetapi dinamis. Hal itu ditandai dengan -salah satunya- banyaknya siklus di permukaan dan di bawah permukaan Bumi. Diantara siklus-siklus itu antara lain adalah siklus Batuan (Rock Cycle) dan daur Hidrologi (siklus air).
Pertanda lain bahwa bumi itu dinamis adalah adanya pergerakan lempeng bumi relatif terhadap lempeng lainnya. Kita telah mengetahui bahwa kerak Bumi (crust) ini terdiri dari retakan-retakan. Retakan-retakan ini disebut lempeng. Hal ini diungkapkan oleh seorang geologist yang bernama Alfred Wegener dalam teorinya yang bernama Continental Drift Theory (Teori Pengapungan Benua).
Setelah mengetahui fakta bahwa Bumi ini dinamis, maka kita bisa menyimpulkan bahwa pasti ada banyak gaya yang terdapat di Bumi. Menurut letaknya, ada dua gaya yang bekerja di Bumi ini : Gaya Endogen dan Gaya Eksogen.
Gaya Endogen adalah gaya yang bekerja di dalam Bumi. Gaya Endogen (kompresi dan tensional) dapat menyebabkan berubahnya struktur geologi bawah permukaan. Lapisan yang semulanya relatif sejajar dengan tanah, bisa saja menjadi melengkung dan menjadi lipatan (fold) akibat gaya kompresi.
Gaya Eksogen adalah gaya yang bekerja di permukaan Bumi. Gaya ini dapat berupa pengikisan-pengikisan oleh air, angin, dan lain-lain.
Untuk lebih memahami Gaya Endogen dan Eksogen, mari kita lihat gambar di bawah ini :
Terlihat bahwa pada awalnya sebelum gaya Endogen bekerja, lapisan itu tampak normal. Namun setelah gaya Endogen bekerja lapisan itu mengalami lipatan dan terbentuklah struktur antiklin dan sinklin. Lapisan yang telah mengalami gaya Endogen ini disebut Morfologi awal.
Lalu setelah lapisan itu terlipat, gaya Eksogen mulai bekerja. Terjadilah pengikisan tanah oleh air (bisa saja disebabkan oleh banjir) sehingga tersibaklah stratigrafinya (morfologi akhir).
Lalu makna apa yang bisa kita simpulkan dari adanya gaya Endogen dan gaya Eksogen ini?
Manusia sangat perlu berterima kasih kepada Tuhan YME karena telah mengadakan kedua gaya di atas. Kesejahteraan manusia sangat bergatung kepada gaya dalam dan luar itu. Kita semua tahu bahwa akumulasi minyak dan gas Bumi biasanya ada pada struktur lipatan antiklin. Oleh karena minyak dan gas bumi itu terkumpul di situ, manusia bisa mengebornya. Bayangkan jika lapisan bumi itu lurus dan sejajar saja. Jasad renik yang telah membusuk dan mengalami proses fisika kimia yang panjang itu pasti tidak bisa kita manfaatkan. Kandungan minyak pasti menyebar. Mustahil mengebornya satu-satu.
Gaya Endogen yang menyebabkan terjadinya lipatan itu juga sangat berjasa bagi pariwisata negara kita khususnya. Daerah pegunungan biasanya dijadikan tempat wisata. Dan itu memberikan manfaat yang besar bagi negara dan masyarakat sekitar.
Begitu juga dengan gaya Eksogen. Setelah stratigrafi suatu daerah tersibak, terlihatlah sumber daya alam, seperti emas dan batubara, yang selama ini terpendam di bawah permukaan.
Jadi jelaslah bahwa gaya Endogen dan Eksogen sangat berjasa bagi kehidupan manusia.
Rabu, 02 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar