geografi lingkungan

Khoirunnas anfa'uhum linnas

Minggu, 29 Desember 2019

ENERGI BARU DAN TERBARUKAN



MATERI AJAR

ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

 

Satuan Pendidikan                  : SMA MTA SURAKARTA

Mata Pelajaran                        : Geografi

Kelas/Program/Semester         : XI/Ganjil

Materi Pokok                          : Ketahanan Pangan, Industri, dan Energi

Sub Materi                              : Energi Baru dan Terbarukan

 

A.       Kompetensi Inti

Kompetensi Inti (KI 3)

Kompetensi Inti (KI 4)

Memahami, menerapkan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu nya tentnag ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanuasiaan, kebangsaaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta mnerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat minatnya utnuk memecahkan

masalah.

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar (KD) Pengetahuan

Kompetensi Dasar (KD) Keterampilan

3.4. Menganalisis ketahanan pangan nasional, penyediaan bahan industri, serta potensi energi baru dan terbarukan di Indonesia

4.4. Membuat peta persebaran ketahanan pangan nasional, bahan industri, serta energi baru dan terbarukan di Indonesia.

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Pengetahuan

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Keterampilan

3.4.1.   Mendeskripsikan potensi dan persebaran sumber daya untuk penyediaan energi baru dan terbarukan

3.4.2.   Menganalisis persebaran dan pengelolaan sumber daya dalam penyediaan bahan energi baru dan terbarukan

4.4.1.                Membuat peta persebaran energi baru terbarukan di Indonesia

4.4.2.                Menyampaiakan secara lisan di depan kelas hasil diskusi tentang persebaran energi baru terbarukan di Indonesia

 

 

 

 

B.     TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui model pembelajaran discovery learning dan pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan mampu :

1.               Mendeskripsikan potensi dan persebaran sumber daya untuk penyediaan energi baru dan terbarukan di Indonesia dengan tepat dan benar.

2.               Menganalisis pengelolaan sumber daya dalam penyediaan bahan energi baru dan terbarukan di Indonesia dengan tepat dan benar

3.               Mengkomunikasikan melalui peta persebaran potensi sumber energi baru dan terbaukan di depan kelas hasil diskusi tentang potensi energi baru dan terbarukan di Indonesia secara jujur, bertanggung jawab, percaya diri, pantang menyerah, responsif dan proaktif, serta mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik.

 

MATERI AJAR

       INDIKATOR

3.4.1.                Mendeskripsikan potensi dan persebaran sumber daya untuk penyediaan energi baru dan terbarukan

3.4.2.                Menganalisis persebaran dan pengelolaan sumber daya dalam penyediaan bahan energi baru dan terbarukan


 

A.     Pengertian energi baru dan terbarukan (EBT)

1.               Definisi Energi

Energi adalah kemampuan melakukan kerja. Disebut demikian karena setiap kerja yang dilakukan sekecil apapun dan seringan apapun tetap membutuhkan energi. Menurut KBBI energi didefiniskan sebagai daya atau kekuatan yang diperlukan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Energi merupakan bagian dari suatu benda tetapi tidak terikat pada benda tersebut. Energi bersifat fleksibel artinya dapat berpindah dan berubah.

Definisi energi, energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Energi merupakan besaran yang kekal, artinya enegi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain. Pada dasarnya sumber energi di dunia banyak dan tersebar dimana-mana. Tetapi hanya sebagian saja yang dimanfaatkan oleh manusia yaitu energi dari minyak bumi, bahan fosil dan gas alam, sedangkan sumber energi lain seperti sampah dedaunan, kayu, angin, air, matahari, dan gelombang pasang sedikit sekali dimanfaatkan

Berikut beberapa pendapat ahli tentang pengertian energi;

a.                Energi adalah kemampuan membuat sesuatu terjadi (Robert L. Wolke)

b.               Energi adalah kemampuan benda untuk melakukan usaha (Mikrajuddin)

c.                Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki oleh suatu benda (Pardiyono)

d.              Energi adalah sebuah konsep dasar termodinamika dan merupakan salah satu aspek penting dalam analisis teknik (Michael J. Moran), dll

Dari berbagai pengertian dan definisi energi diatas dapat disimpulkan bahwa secara umum energi dapat didefinisikan sebagai kekuatan yang dimilki oleh suatu benda sehingga mampu untuk melakukan kerja.

 

2.               Definisi Energi Terbarukan

Sederhananya, energi baru tidak harus/bukanlah jenis energi yang belum pernah ada di peradaban manusia sebelumnya. Energi baru adalah jenis-jenis energi yang pada saat ini belum dipergunakan secara massal oleh manusia dan masih dalam tahap pengembangan. Contoh energi baru adalah energi surya. Energi terbarukan adalah energi yang ketersediaan sumbernya bisa dipulihkan setelah sumber itu digunakan atau dihabiskan.

Energi terbarukan adalah energi yang bersumber dari alam dan secara berkesinambungan dapat terus diproduksi tanpa harus menunggu waktu jutaan tahun layaknya energi berbasis fosil. Sumber alam yang dimaksud dapat berasal dari matahari, panas bumi (geothermal), angin, air (hydropower) dan berbagai bentuk dari biomassa. Sumber energi tersebut tidak dapat habis dan dapat terus diperbarukan.

Konsep energi terbaharui/terbarukan diperkenalkan pada tahun 1970 sebagai bagian dari usaha mencoba bergerak melewati pengembangan bahan bakar nuklir dan fosil. Definisi paling umum adalah sumber energi yang dapat dengan cepat diisi kembali oleh alam, proses berkelanjutan. Di bawah definisi ini, bahan bakar nuklir dan fosil tidak termasuk ke dalamnya. Sumber energi ini belumlah banyak dimanfaatkan oleh banyak orang. berasal dari alam sekitar yaitu angin, air, biogas, biomass dan energi matahari.

B.     Potensi dan Persebaran Sumber Daya untuk Penyediaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT)

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi energi terbarukan yang cukup  besar. Sebanyak 75% wilayah Indonesia merupakan perairan. Selain itu, Indonesia  berada  di jalur perputaran arus antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Hal ini membuat Indonesia memiliki potensi energi laut yang cukup besar.

Lokasi Indonesia yang terletak di antara garis khatulistiwa menyebabkan intensitas matahari yang diterima hapir merata pada sepanjang tahun dengan besaran radiasi penyinaran 3 hingga 5 jam. Kondisi ini membuat Indonesia juga memiliki potensi untuk mengembangkan pembangkit energi tenaga surya.

 

1.               Panas Bumi

Energi panas bumi merupakan energi panas yang berasal dari  magma  yang berada di bawah permukaan bumi dan umumnya berasosiasi dengan gunung berapi. Panas dari magma dapat memanaskan air yang berada di permukaan atau akuifer di memutar turbin. listrik. Sebanyak bawah permukaan. Uap pemanasan ini digunakan untuk Energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit  40% potensi panas bumi dunia ada di Indonesia. Potensi energi panas bumi  yang  ada  di  Indonesia sebesar ± 29.038 MW termasuk cadangan sebesar 14.473 MW yang tersebar di 276 lokasi di Indonesia. Dari potensi tersebut, pada tahun 2013 baru dimanfaatkan sebesar 1.640 MW atau 5% dari keseluruhan potensi.


Gambar 01. Peta potensi panas bumi di Indonesia

Sumber: http://malaya.or.id/2016/03/27/green-energy-dalam-perspektif-pariwisata-dan-budaya-melalui-program-empat-i/

2.               Air

Energi      air    merupakan energi    alternatif    yang    dapat    digunakan    sebagai

pengganti bahan bakar fosil. Sumber energi yang satu ini didapatkan dengan memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh air. Energi  tersebut dimanfaatkan untuk mengembangkan PLTA  (Pembangkit  Listrik  Tenaga Air). Komponen PLTA adalah air sebagai sumber energi dan turbin yang mengubah energi potensial menjadi energy kinetik  untuk  menggerakkan  generator yang kemudian menghasilkan listrik. Semakin besar energi potensial yang digunakan yang berasal dari jatuhan air, semakin besar energi kinetik untuk menggerakkan  turbin,  maka semakin besar energi listrik yang dihasilkan. Umunnya,  PLTA  berasosiasi dengan air terjun serta bendungan alami atau buatan.


Gambar  01. Peta potensi energi air di Indonesia

Sumber:http://www.malaya.or.id/index.php/2016/03/27/green-energy-dalam- perspektif- pariwisata-dan-budaya-melalui-program-empat-i/

3.               Biomassa

Biomassa adalah jenis energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis yang berasal dari organisme yang hidup atau belum lama mati. Biomassa  yaitu bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa produk ataupun buangan. Contoh biomassa antara lain:  tanaman,  rumput,  pohon, limbah pertanian, ubi, limbah hutan,  tinja  dan kotoran  hewan. Kelebihan  sumber  energi  biomassa  yaitu  sumber  energi  yang  dapat  diperbaharui   sehingga   dapat   menyediakan sumber energi secara berkesinambungan. Indonesia yang memiliki  lahan dan hutan yang luas serta iklim yang mendukung pertumbuhan tanaman serta memiliki potensi bioenergi yang cukup besar. pemanfaatan biomassa dipusatkan pada sekitar gardu listrik sehingga listrik yang dihasilkan dapat langsung disalurkan. Beberapa  pembangkit listrik tenaga biomassa PLTBm sudah banyak tersebar di pulau Sumatera, Sumatera Utara, Riau, Belitung, dan pulau Kalimantan; Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan.

 

4.               Matahari

Indonesia berada di garis khatulistiwa, sehingga potensi energi matahari di Indonesia cukup tinggi. Karena matahari bersinar sepanjanga  tahun dengan rata-rata 6- 8 jam sehari. Daerah paling ideal dengan intensitas rata-rata 5 jam per hari. Antara lain daerah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Bengkulu. Sedangkan di daerah timur meliputi seluruh Papua, Maluku, Nusa Tenggara dan sebagaian Sulawesi dengan rata- rata penyinaran 4,5-4,8 jam perhari. Sedangkan pulau kalimantan, dengan potensi cukup baik antara 4-4,5 jam penyinaran perhari. Dengan rata-rata potensi energi matahari di Indonesia  sudah  selayaknya pengembangan pembangkit listrik tenaga surta (PLTS) menjadi prioritas.


Gambar 03. Peta potensi energi surya di Indoensia tahun 2014

Sumber: https://janaloka.com/peta-potensi-energi-surya-di-indonesia/

 

5.               Angin dan Hibrid

Indonesia memiliki angin yang bertiup  sepanjang  tahun. Angin  dengan  kecepatan  tersebut  berpotensi  untuk digunakan  pembangkit  listrik  tenaga   angin atau bayu (PLTB). Perkembangan teknologi yang mampu

meningkatkan kecepatan turbin serta mendorong penggunaan energi angin di Indonesia. Pembangkit listrik tenaga angin dapat digabungkan dengan pembangkit listrik tenaga surya. Pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga matahari merupakan terknologi hibrid yang tergolong baru dan ramah lingkungan.


Gambar 04. Peta potensi energi angin di Indonesia tahun 2014

Sumber: https://janaloka.com/peta-potensi-energi-angin-di-indonesia/

 

6.               Energi Laut

Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia memiliki pola arus  laut  yang  dipengaruhi  oleh  pergerakan Arus Lintas Indonesia (Arlindo) dari Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia. Gerakan arus laut juga dipengaruhi oleh gaya tarik bulan yang menimbulkan arus pasang surut. Pengaruh dari keduanya menyebabkan gerakan arus laut yang cukup signifikan di beberapa daerah. Keunggulan sumber daya energi laut adalah sumber dayanya terbarukan, termasuk jenis energi yang ramah lingkungan serta tidak memerlukan bahan bakar untuk menghasilkan energi. Energi dihasilkan  dari  pergerakan arus yang kemudia menggerakkan turbin. Dengan densitas air laut yang lebih besar dibandingkan udara atau angin, daya yang dihasilkan oleh air laut untuk memutar turbin juga akan lebih besar. Potensi energi kelautan Indonesia antara lain;

a.                         Energi gelombang laut (wave energy), adalah energi yang dhasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya.

b.                        Energi pasang surut (tidal energy), adalah energi  yang  pergerakan  air laut  karena perbedaan pasang surut.dihasilkan dari

c.                         Energi panas laut (ocean thermal energy conversion/OTEC) adalah energi yang dihasilkan dari perbedaan temperatur antara permukaan yang hangat dan air laut dalam yang dingin tanpa menghasilkan  gas  rumah  kaca  ataupun  limbah lainnya.

 

7.               Nuklir

Energi nuklir merupakan energi yang dihasilkan dengan cara mengendalikan reaksi nuklir yang kemudian diubah menjadi energi panas, kemudian menjadi listrik. Energi nuklir memiliki keunggulan seperti, tidak menghasilkan energi gas rumah kaca,tidak mencemari udara, biaya bahan bakar rendah, serta sedikit menghasilkan limbah padat.

 

8.               Hidrogen

Hidrogen adalah gas yang sangat mudah terbakar dan merupakan unsur kimia yang paling ringan. Selain itu, keberadaan hidrogen di alam cukup banyak. Hidrogen dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik dengan bantuan perangkat elektro kimia yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik.

 

 

C.     Tangtangan Energi baru dan Terbarukan

Tantangan dalam pengembangan energi baru dan terbarukan adalah sebagai berikut:

1.               Di     beberapa      tempat,      biaya      produksi  relatif      lebih      tinggi      sehingga penerapannya kurang kompetitif dengan pembangkit konvensional

2.               Masih terbatasnya SDM yag dapat mengelola pembangkit listrik tenaga EBT

3.               sehingga belum dapat dioperasikan dengan maksimal

4.               Keterbatasn  insentif    dan  mekanisme  pendanaan  sehingga     mengurangi     minat investor untuk berinvestasu di bidang EBT

5.               Pembangkit     listrik       EBT      tidak      dapat      ditransportasikan      dan bersifat intermittent.

6.               Belum     adanya    industri    pembuatan  komponen     pembangkit  listrik     sehingga ketergantungan impor masih tinggi.

 

D.     Pengelolaan Sumber Daya dalam Penyediaan Terbarukan di Indonesia

Dalam peraturan Permerintah Republik Indonesia Nomor 79  tahun  2014  tentang  Kebijakan energi Nasional, pengelolaan energi adalah penyelenggaraan kegiatan penyediaan, pengusahaan, dan pemanfaatan energi, serta penyediaan cadangan strategis dan konservasi sumber daya energi. Pengelolaan ini dilakukan dengan kebijakan energi nasional

 

Kebijakan   energi  nasional terdiri     atas  kebijakan     utama pendukung. Kebijakan utama meliputi:

a.         Ketersediaan energi untuk kebutuhan nasional

b.        Prioritas pengembangan energi

c.         Pemanfaatan sumber daya energi nasional dan kebijakan

d.        Cadangan     energi     nasional      yang     meliputi      cadangan   strategis,     cadangan penyangga energi, dan cadangan operasional

Kebijakan pendukung terdiri dari:

1.   Konservasi energi, konservasi sumber daya energi dan diversifikasi energi Lingkungan hidup dan keselamatan

2.   Harga, subsidi, dan insentif tinggi

3.   Infrastruktur dan akses untuk masyarakat terhadap energi dan industri energi.

4.   Kelembagaan dan pendanaan

 

E.     Daftar Rujukan

 

Angelia claudi. 2014. Potensi Geografis Untuk Ketersediaan Bahan Bahan Industri (online) https://prezi.com/aeu8phpgod_y/potensi-geografis- indonesia-untuk- penyediaan-bahan-industri/, diakses tanggal 8 april 2017

 

Anonim. [online]. Renewable Energy Resource. http://www.eschooltoday.com/energi/renewable-energy/what-is- renewable-energy.html [diakses pada 18 Agustus 2017]

 

Huda, Nurul. Sumantri, Diaz. Rohman, Deri Syaeful. Urfan, Faiz. 2014. Suplemen Sumber Belajar Olimpiade Geografi. Jakarta: PT Bina Prestasi Insani.

 

Peraturan    Mentri Kelautan    dan Perikanan  Republik    Indonesia Nomor 18/PERMEN-KP/2004

Sindhu P, Yasinto. Geografi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga Sugiarto,                     Eddy Cahyono.      [online].     Urgensi      Ketahanan      Pangan.

http://ekonomi.metrotvnews.com/read/201503/-4/366127/urgensi- ketahanan-pangan

[diakses tanggal 15 Agustus 2017]

 

The  Natural    Resources    Governance    Institute-Universitas Gadjah    Mada, RPJMN 2015-2019, Media Data Riset [mediadata.co.id]

Gatot Hermanto. 2013. Geografi Untuk SMA/ MA Kelas XI. Bandung: Yrama

            Widya

I D Sobandi. 2014. Mandiri Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:

            Erlangga

K Wardiyatmoko, P. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

            Erlangga

Suparmin, Aji Arifin, Rita Noviani. 2014. Geografi Peminatan ilmu-Ilmu Sosial  untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Mediatama

Dewan Ketahanan Pangan. 2015. Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanan  Pangan Indonesia 2015. Jakarta: Dewan Ketahanan Pangan Indonesia.

http://anekakeripikmalang.com/2014/05/28/faktor-utama-ketahananpangan/ diakses tanggal 5 April 2017 http://presidenri.go.id/pangan/1967.html diakses tanggal 5 April 2017

Lili Somantri dan Nurul Huda. 2015. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Geografi. Bandung: Grafindo.

Anonim. 2017. Pengertian Peternakan dan Jenisnya (online). Tersedia:

https://sobatgeo.blogspot.co.id/2017/01/pengertian-peternakandan-jenisnya-di.html. Diakses: 5 April 2017, 8.27 WIB.

Ahyadi Djamaluddin. 2016. Jenis, Kendala, dan Persebaran Peternakan di

Indonesia         (online).           Tersedia:

https://inirumahpintar.blogspot.com/2016/12/jenis-kendala-danpersebaran-peternakan-di-indonesia.html. Diakses: 1 April 2017, 16.13 WIB.

Danang Endarto, dkk. 2009. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Pusat pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional  http://jendeladenngabei.blogspot.co.id/2012/11/pembangkit-listriktenaga-bayu-angin.html (diakses  pada tanggal 03 April 2017)

http://www.dct.co.id/home/artikel/451-pembangkit-listrik-tenagasurya-di-indonesia.html (diakses  pada tanggal 03 April 2017)

Imam Khliq. 2015. Pemanfaatan energi alternatif sebagai energi terbarukan untuk mendukung subtitusi BBM. Jurnal IPTEK, Vol 19 No 2, Desember 2015

 

 

F.      Penugasan

1.               Silahkan kerjakan lembar kerja peserta didik (LKPD) secara berkelompok yang sudah bapak/ibu guru bentuk pada saat awal pembelajaran

2.               Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab ingat jangan banyak bencanda pada saat mengerjakan LKPD.

3.               Hasil dari diskusi tersebut coba kumpulkan ke bapak/ibu guru anda untuk di nilai

0 comments:

Posting Komentar