Selama ini kita tahu bahwa hanya Patahan Lembang saja yang banyak dikenal masyarakat Jawa Barat karena patahan ini banyak dibahas di media2 masa karena potensi bahayanya dan posisinya yang dekat dengan jantung Jawa Barat yaitu Kota Bandung yang populasinya sangat padat. Namun tak banyak yang tahu bahwa ada satu lagi Patahan yang tak kalah berbahayanya selain Patahan Lembang, yaitu Patahan Cimandiri
Padahal Patahan Cimandiri ini lebih aktif dan lebih panjang daripada Patahan Lembang. Buktinya adalah Patahan Cimandiri ini lebih sering menghasilkan gempa bumi yang bisa terjadi puluhan kali dalam setahun walaupun hanya berupa gempa2 kecil dibawah skala M3.0 saja yang tak banyak terasa oleh masyarakat disekitarnya.
Lokasi Patahan ini sama berbahayanya seperti Patahan Lembang karena patahan ini melewati kota2 besar di Jawa Barat mulai dari Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Cianjur dan Padalarang. Ditambah Patahan Cimandiri ini memiliki banyak cabang patahan lain yang tersebar disekitarnya yang menambah sumber gempa dari patahan ini. Patahan ini memiliki mekanisme pergerakan umumnya strike slip atau bergerak mendatar berlawanan arah dimana bagian kiri bergerak ke kanan dan bagian kanan bergerak ke kiri.
Sesar Cimandiri ini bisa dikatakan sebagai sesar paling tua di Jawa Barat karena sudah ada sebelum Patahan Lembang tercipta. Patahan Cimandiri ini adalah patahan yang bertanggung jawab membentuk garis lurusan pegunungan di sekitar selatan Sukabumi. Patahan Cimandiri memiliki panjang sekitar 100 km yang terbagi kedalam 3 segmen yaitu Cimandiri, Nyalindung-Cibeber dan Rajamandala dengan kecepatan pergerakan mulai 3 hingga 4 mm/tahun. Masing2 segmen memiliki potensi gempa maksimal mulai skala M6.0-M6.5 dan jika keseluruhan patahan bergerak bersamaan maka kekuatan maksimal gempanya adalah sekitar M6.9 hingga M7.2.
Patahan ini hanya berjarak sekitar 10-12 km dari Sukabumi, dan sekitar 12-15 km dari Cianjur. Walau gempa2 ini tak selalu terjadi tepat di pusat patahannya. Karena pernah juga beberapa kali gempa terjadi yang hanya jaraknya sekitar 2-5 dari Sukabumi dan Cianjur walau berupa skala2 kecil. Bentuk patahan ini juga bisa terlihat dari Google Maps yang bentuknya berupa kelurusan pegunungan dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga Padalarang dan Patahan ini bersambung hingga Patahan Lembang lalu bersambung lagi ke Patahan Cilacap
Beberapa gempa2 kecil dan dangkal yang beberapa kali terasa di Cianjur dan Sukabumi adalah dari aktifitas patahan ini. Patahan ini lebih aktif daripada patahan lain di Jawa Barat. Rata2 gempa yang tercipta dari patahan ini adalah sekitar skala M2.0 hingga M4.0 dan jarang sekali melewati skala M4.0. Berdasarkan sejarah gempa merusak dari patahan ini pernah terjadi pada tahun 1900, 1910, 1972, 1973, 1948 dan terakhir tahun1982. Gempa2 besar yang terjadi dari patahan ini rata2 terasa hingga Jakarta dan sebagian Jawa Barat.
Gempa pada 14 Januari 1900
Gempa ini terjadi disekitar Kota Sukabumi dan gempa ini menimbulkan banyak kerusakan namun tak diketahui berapa banyak korban jiwa serta kerusakan akibat gempa ini. Kekuatan gempa juga tidak diketahui. Namun gempa ini diperkirakan terasa dengan skala maksimal MMI VII dan terasa hingga Banten, Bogor dan Jakarta
Gempa pada 18 Desember 1910
Tak diketahui berapa kekuatan gempa ini. Namun gempa ini diperkirakan terasa dalam skala MMI VII di Sukabumi dan Cianjur. Kemudian gempa muncul kembali pada 21 Januari 1912 dan kemungkinan ini merupakan gempa susulan dari gempa sebelumnya.
Tak banyak data lengkap gempa dimasa lalu dari patahan Cimandiri ini. Karena kurangnya sumber yang ada. Sebelum tahun 1900 pun sudah banyak gempa terjadi dari patahan ini. Mulai skala M4.5 hingga M6.5 hanya saja minim sekali infonya.
Untuk potensi dimasa depan, Patahan ini masih menyimpan ancaman gempa untuk Jawa Barat. Hanya saja tak diketahui kapan gempa akan terjadi. Jadi untuk antisipasinya adalah coba lebih dekat mengenal patahan ini agar kita tahu mengenai ancaman, potensi dan bahaya nya dari patahan ini. Karena di zaman sekarang populasi disekitar patahan ini sudah sangat padat, ditambah gempa2 dari patahan ini selalu memiliki kedalaman yang dangkal dan merusak. Salah satu dari 3 patahan di Jawa Barat yang sering membuat heboh Jawa Barat ini wajib untuk anda kenal potensinya dan keberadaannya.
Sumber : rangkuman beberapa artikel dan sejarah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar